IV. Peak Spectral Acceleration (PSA) Gempa Bumi Laut Maluku Utara 07 Juli 2019
Dari hasil analisa spectral acceleration dapat dilihat nilai maksimum percepatan dicapai pada periode tertentu. Hasil analisa “quick analysis” spektra dari rekaman data akselerograf terbesar yaitu stasiun KMSI dan TNTI.
Dapat dilihat bahwa stasiun KMSI memiliki nilai Peak Spektra Acceleration (PSA) sekitar 18.3023 gals pada periode (T) 0.7 detik untuk komponen Z. Nilai Peak Spektra Acceleration (PSA) sekitar 33.0595 gals pada periode (T) 0,85 detik untuk komponen Utara-Selatan, Nilai Peak Spektra Acceleration (PSA) sekitar 25.4335 gals pada periode (T) 0,909091 detik untuk komponen Timur – Barat. Jika nilai Peak Spektra Acceleration (PSA) stasiun KMSI dibandingkan dengan desain respon spektra perhitungan gaya gempa SNI 2012 (2/3 SNI GM) dan desain respon spektra ground motion SNI 2012, maka nilai PSA di stasiun KMSI masih jauh dibawah ambang batas desain respon spektra. Dari perbandingan tersebut dapat diperkirakan bahwa bangunan yang dibangun dengan standar desain SNI 2012 masih dalam kategori aman terhadap guncangan gempabumi tersebut.
Dapat dilihat bahwa stasiun TNTI memiliki nilai Peak Spektra Acceleration (PSA) sekitar 21.8558 gals pada periode (T) 0,3 detik untuk komponen Z. Nilai Peak Spektra Acceleration (PSA) sekitar 22.55 gals pada periode (T) 0,30 detik untuk komponen Timur – Barat. Jika nilai Peak Spektra Acceleration (PSA) stasiun TNTI dibandingkan dengan desain respon.
spektra perhitungan gaya gempa SNI 2012 (2/3 SNI GM) dan desain respon spektra ground motion SNI 2012, maka nilai PSA di stasiun TNTI masih jauh dibawah ambang batas desain respon spektra. Dari perbandingan tersebut dapat diperkirakan bahwa bangunan yang dibangun dengan standar desain SNI 2012 masih dalam kategori aman terhadap guncangan gempabumi tersebut.