bar-merah

Langkah strategis perkuat industri manufaktur dorong pertumbuhan ekonomi

zonautara.com
Peserta Rakorpusda berpose bersama usai kegiatan.(Image: BI)

ZONAUTARA.com – Pemerintah bersama Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyepakati enam langkah strategis untuk perkuat kinerja industri manufaktur guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, berkelanjutan, dan inklusif.

Kesepakatan tersebut dicapai dalam Rapat Koordinasi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan Bank Indonesia (Rakorpusda) pada 4 September 2019 yang mengangkat tema “Pengembangan Industri Manufaktur untuk Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi secara Berkelanjutan dan Inklusif” di Jakarta.

Rakorpusda diinisiasi oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian bersama Gubernur BI, dan dihadiri oleh Menteri Perindustrian, Menteri Perdagangan, Menteri Perhubungan, Anggota Dewan Komisioner OJK, pejabat Menteri Keuangan, pejabat Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, pejabat kementerian/lembaga lainnya, serta sejumlah kepala daerah tingkat provinsi yang merupakan basis industri manufaktur nasional, yaitu Gubernur Provinsi Jawa Barat, Gubernur Provinsi Jawa Tengah, dan Gubernur Provinsi Jawa Timur.

Rakorpusda juga menyepakati strategi pengembangan industri manufaktur yang dilakukan secara terkoordinasi, terintegrasi, dan berkelanjutan yang didukung keterlibatan aktif pelaku industri. Fokus pengembangan produk dimulai pada industri otomotif, tekstil & produk tekstil (TPT), dan alas kaki, serta industri lainnya yang mendukung pengembangan produk-produk di industri tersebut. Pengembangan juga dilakukan dengan memastikan integrasi pembangunan antarkawasan yang sesuai dengan keterkaitan produk yang menjadi fokus, antara lain di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, dan Sumatera Selatan.

Kesepakatan tersebut diambil setelah Rakorpusda melakukan asesmen prospek dan tantangan industri manufaktur, serta menyepakati strategi percepatan pengembangan ke depan. Hasil asesmen memperkuat keyakinan bahwa penguatan industri manufaktur perlu terus ditempuh. Hal ini mempertimbangkan peran strategis sektor ini yang memiliki hubungan yang panjang dan kuat dengan berbagai sektor ekonomi lain, yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan mendukung perbaikan neraca transaksi berjalan Indonesia.

Sebagai rangkaian kegiatan, Rakorpusda diawali pelaksanaan seminar nasional yang mengambil tema “Peningkatan Interlinkage Antar Sektor untuk Mendukung Pengembangan Industri Otomotif, Tekstil dan Produk Tekstil (TPT), dan Alas Kaki”. Seminar menghadirkan Kementerian Perindustrian dan beberapa pelaku industri manufaktur sebagai pembicara serta berbagai pihak dari kementerian/lembaga terkait, pelaku usaha, ekonom, dan akademisi sebagai peserta seminar.

Hasil dari seminar nasional ini terkait upaya perbaikan iklim usaha dan iklim investasi yang dapat menarik investor serta strategi pengembangan dan peningkatan industri manufaktur prioritas dalam making Indonesia 4.0, akan menjadi masukan bagi perumusan kebijakan penguatan keterkaitan (local value chain) industri otomotif, TPT, dan alas kaki.

Rakorpusda diakhiri dengan penandatanganan nota kesepahaman antara BI dan Kementerian Perindustrian yang akan menjadi dasar bagi kedua belah pihak dalam memperkuat koordinasi dan sinergi pelaksanaan tugas dan kewenangan untuk mendukung penguatan industri manufaktur.

Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, BI, serta OJK akan melakukan monitoring dan evaluasi secara periodik terhadap pelaksanaan program sinergi dalam rangka memperkuat kinerja industri manufaktur guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, berkelanjutan, dan inklusif yang menjadi kesepakatan bersama.

Editor: Rahadih Gedoan



Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat



Share This Article
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com