Drone dipakai serang kilang minyak Arab Saudi, pasokan minyak dunia terancam

Ronny Adolof Buol
Penulis Ronny Adolof Buol



ZONAUTARA.com – Sebuah serangan menggunakan drone menyebabkan kebakaran di dua fasilitas perusahaan minyak Aramco, milik pemerintahan Arab Saudi.

Serangan yang mengejutkan itu terjadi pada Sabtu (14/9/2019) dinihari. Aramco adalah perusahaan minyak plat merah Arab Saudi yang bersiap melantai di bursa saham.

Penyelidikan dilakukan atas serangan itu, dan belum ada pihak yang menyatakan bertanggungjawab. Namun Sekretaris Negara Amerika Serikat, Mike Pompeo menuduh Iran berada di balik serangan tersebut.

“Teheran berada di balik hampir 100 serangan terhadap Arab Saudi, sementara Rouhani dan Zarif berpura-pura terlibat dalam diplomasi,” kata Pompeo dalam sebuah unggahannya di Twitter, Sabtu (14/9).

Kedua nama itu merujuk pada Presiden Iran Hassan Rouhani dan Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif.

Sebelumnya, Juru Bicara Gedung Putih Judd Deere mengatakan AS berkomitmen untuk menjaga pasokan minyak di pasar dengan baik. Deere juga menuding serangan itu dilakukan oleh kelompok Houthi yang berpihak pada iran.

“Amerika Serikat mengecam keras serangan hari ini pada infrastruktur energi kritis. Tindakan kekerasan terhadap wilayah sipil dan infrastruktur yang vital bagi ekonomi global hanya memperdalam konflik dan ketidakpercayaan,” kata Deere dalam sebuah pernyataan.

Terganggu

Arab Saudi sebagaimana yang ditulis Reuters merupakan pengekspor minyak bumi terbesar di dunia. Setidaknya setiap hari ada 7 juta barel minyak dikirim dari Arab saudi ke seluruh dunia.

Juru bicara koalisi Kolonel Turki al-Malki mengatakan imbas dari serangan ini akan membuat aliansi yang didukung Barat menghadapi ancaman terhadap keamanan energi global dan stabilitas ekonomi.

Menteri Energi Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman mengatakan Aramco akan memiliki lebih banyak informasi dalam waktu 48 jam. Sembari penyelidikan berlangsung kapasitas minyak dalam penyimpanan akan diturunkan untuk mengkompensasi kerugian imbas dari serangan tersebut.

Dampak dari serangan tersebut memaksa Kerajaan Arab Saudi memangkas produksi minyaknya hingga 5,7 juta barel per hari atau mencapai 50% dari total produksi harian.

Editor: Ronny Adolof Buol



Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat



Share This Article
Follow:
Pemulung informasi dan penyuka fotografi
Leave a comment
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com