Manado, ZONAUTARA.com– Menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pemilukada) serentak di tahun 2020, menjaga persatuan dan kesatuan menjadi pesan Ketua DPRD Sulawesi Utara, Andrei Angouw.
Menurut dia, isu agama yang sering jadi komoditas politik harus diwaspadai, sebagaimana yang terjadi pada Pemilihan Umum Presiden, April 2019 lalu.
“Persatuan dan kesatuan adalah hal utama dalam menjaga keamanan dan kedamaian yang telah kita lakukan selama ini. Dan kemanan dan kedamaian adalah syarat utama untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat,” ucap Angouw dalam rapat paripurna Hari Ulang Tahun (HUT) Sulut ke 55, Senin (23/9/2019).
“Kita baru saja melewati kontestasi politik yang cukup beresiko bagi kesatuan dan persatuan kita. Politik identitas khususnya, agama menjadi komoditas politik yang seksi saat Pemilu dan Pilpres lalu,” tambah dia.
Isu ini, kata politisi PDIP itu, sangat beresiko memecah bela persatuan dan kesatuan kita. Dimana menurut Angouw, kekuasaan telah meleraikan etika dan semangat persatuan dan kesatuan.
“Untuk apa berkuasa kalau masyarakat terpecah bela. Untuk apa berkuasa kalau keadaan sudah tercerai berai. Mari kita utamakan kesatuan dan persatuan kita sebagai hal utama dalam kontestasi politik di tahun depan yaitu Pemilukada 2020, baik gubernur maupun bupati/wali kota,” tandas Angouw.
Ia meminta agar pihak-pihak yang akan terlibat di Pemilukada agar bersaing secara sehat dan berjuang secara bijak, dalam program ke depan.
“Jangan menjual identitas agama, etnis, atau golongan. Bersainglah secara dengan terus menjalin kedamaian, kesatuan dan persatuan,” tutup Angouw. (K-02)
Editor: Ronny Adolof Buol