ZONAUTARA.com – Anda pernah memeriksa label pakaian saat membelinya? Apakah anda memperhatikan darimana pakaian itu berasal. Biasanya label pakaian mencantumkan informasi negara yang memproduksinya, seperti “made in Indonesia,” “made in China” atau “made in Amerika”.
Tahun 2018, nilai pasar ekspor pakaian dunia sebesar US$494 miliar, meningkat dari US$464.6 miliar dari tahun 2017. Peningkatan nilai ekspor itu jika dirinci per negara tidak terjadi di semua negara produsen pakaian.
India, Filipina dan Hongaria mengalami penurunan nilai ekspor pada 2018. India turun menjadi US$17 miliar dari US$ 18 miliar pada tahun 2017. Namun beberapa negara mengalami peningkatan yang luar biasa, seperti Myanmar dan Armenia yang meningkat 70%.
Cina menjadi negara yang menguasai ekspor pakaian. Dengan nilai ekspor sebesar US$ 158 miliar, Cina menyumbang hampir sepertiga seluruh nilai ekspor global.
Visualisasi di atas mengacu pada data World Trade Organization (WTO), organisasi perdagangan dunia yang menyajikan statistik soal perdagangan barang dan jasa dari seluruh belahan dunia.
Setiap negara dengan nilai ekspor di atas US$50 juta, diwakili dengan sebuah lingkaran. Semakin besar lingkarannya semakin besar dominasi pada ekspor pakaian.
Adapun 10 negara dengan nilai ekspor pakaian tertinggi adalah:
- China: US$158 miliar
- Bangladesh: US$33 miliar
- Vietnam: US$28 miliar
- Italy: US$25 miliar
- Jerman: US$24 miliar
- India: US$17 miliar
- Turki: US$16 miliar
- Spanyol: US$15 miliar
- Hong Kong: US$14 miliar
- Perancis: US$13 miliar
Cina unggul dengan hampir lima kali nilai ekspor urutan kedua, Bangladesh. Amerika sangat bergantung pasokan impor dari Cina sebagai pemasok terbesar pada 2018 dengan nilai US$557.9 miliar.
Editor: Ronny A. Buol