ZONAUTARA.COM – Pemerintah Amerika Serikat menyewa pesawat khusus untuk mengevakuasi 400 warga negaranya yang dikarantina di kapal pesiar Jepang karena virus corona. Pesawat sewaan itu telah tiba di Jepang pada Sabtu (15/2/202).
Kedutaan Besar AS di Tokyo mengatakan, langkah ini dilakukan seiring jumlah penderita virus corona yang terus bertambah dari kapal Diamond Princess itu. Angka terbaru menunjukkan ada 285 orang yang positif terjangkit.
Sebelumnya, Kapal Diamond Princess yang berisikan 3.700 orang menjalani karantina di pelabuhan Yokohama setelah penumpangnya yang turun di Hong Kong positif virus corona.
Rencananya karantina akan berakhir pada 19 Februari. Pada 18 Februari akan dilakukan pemeriksaan medis terhadap seluruh penumpang. Mereka yang dinyatakan negatif boleh turun kapal pada 21 Februari mendatang.
Warga negara Amerika Serikat yang akan dievakuasi itu masih akan menjalani karantina selama 14 hari setelah tiba di negaranya.
Dalam pesan kepada warganya, Kedubes Amerika Serikat mengatakan pesawat itu akan membawa mereka ke Pangkalan Udara Travis di California untuk dikarantina.
Beberapa penumpang akan melanjutkan perjalanan ke lokasi karantina berbeda di pangkalan militer Texas.
“Para penumpang akan diperiksa apakah ada gejala dan kami bekerja bersama mitra kami di Jepang untuk memastikan setiap penumpang dengan gejala akan mendapatkan perawatan jika mereka tidak bisa naik pesawat,” ujar Kedubes AS.
“Jika Anda memilih tidak pulang dengan pesawat sewaan ini, Anda tidak akan bisa kembali ke AS untuk waktu tertentu,” lanjut mereka.
Ada warga Indonesia
Ada 78 kru warga negara Indonesia di kapal tersebut. Mereka terus melakukan kontak dengan Kedutaan Besar RI di Tokyo. Menurut Eko Junor, Koordinator Fungsi Penerangan KBRI Tokyo, tidak ada WNI yang terjangkit.
“Kabarnya baik. Menurut NHK World, setelah masa Karantina semuanya akan dicek lagi di lembaga kesehatan (untuk memastikan tidak terkena coronavirus) sebelum bisa kembali ke masyarakat,” kata Eko dikutip dari kumparan, Minggu (16/2).
Sejauh ini penderita virus corona asal China telah mencapai hampir 70 ribu orang. Angka kematian menurut data WHO sudah 1.669 orang, lebih dari 90 persennya berada di China.
Editor: Rahadih Gedoan