Kalau Solo punya Jokowi, Tuban punya Kang Yudi. Begitu kata Jamisu penambang kapur di Desa Pakis Kecamatan Grabagan Kabupaten Tuban. Jamisu memang menggantungkan nasibnya sebagai penambang kapur demi menyambung hidup keluarganya.
Kondisi ekonomi yang pelik membuat pria ini sangat berharap agar ada pemimpin Tuban yang dapat merubah kondisi mereka ke arah yang lebih baik.
Begitu pula Junaedi, nelayan yang juga berharap agar hidup mereka bisa keluar dari problematik kerepotan kebutuhan dasar seperti sandang papan dan pangan.
Bagi mereka politik tak lain adalah sejumput sinar yang bisa memberikan harapan perubahan. Namun acapkali sinar itu hendak merekah, tiap kali itu pula awan gelap langsung menerpa.
Politik yang harusnya menjadi alat demokrasi untuk mewujudkan kesejahteraan lalu menjadi sumir oleh perilaku elit yang hanya menjual kemiskinan tanpa peduli sedikitpun dengan kondisi rakyat yang masih berada dalam lembah kemiskinan.
Tapi Junaidi dan Jamisu tak patah arang. Pasti ada orang baik yang akan datang selama harap dan doa terus dipanjatkan kepada sang Gusti Allah.
Minggu 16 Februari 2020, keduanya bertemu dalam acara pertemuan relawan Kang Yudi. Pancaran wajah keduanya sangat sumringah. “Kang Yudi adalah harapan baru,” ujar keduanya.
Harapan di tengah kebuntuan atas semua kemerosotan ekonomi yang sedang terjadi di Tuban.
Bahkan Tuban disebutkan mengoleksi 16% penduduk miskin dan masuk dalam catatan kabupaten termiskin di Jawa Timur dan bahkan Indonesia.
Padahal, Tuban sendiri memiliki potensi yang sangat luar biasa, baik dari sektor kelautan, pertanian, pertambangan hingga pariwisata.
Sungguh merupakan ironi yang sangat memiriskan karena daerah yang sangat kaya potensi alamnya gagal mengatasi masalah kemiskinan yang harusnya tidak ada lagi.
Inilah dasar dari ikhtiar mulia seorang Eko Wahyudi. Ia tentu tidak bisa melihat kemelaratan masih menggerogoti masyarakat Tuban. Apalagi, masih lekat diingatkan bagaimana perjuangannya yang berdarah-darah untuk keluar dari kondisi itu.
Ia bahkan rela tak melanjutkan ke jenjang pendidikan Perguruan Tinggi meski lulus tes masuk hanya karena tak tega melihat para sahabatnya yang tak mampu mengenyam pendidikan tinggi dengan alasan biaya.
“Saya tahu banyak anak-anak yang memiliki kemampuan akademik yang baik tapi tidak bisa melanjutkan pendidikannya karena masalah biaya.
Saya ingin hadir untuk memastikan hal yang seperti itu tidak terjadi lagi,” tandas Kang Yudi yang juga mantan Ketua Arus Bawah Jokowi.
Memang Kang Yudi bukanlah seorang politisi yang punya pengalaman di dunia politik. Ia bahkan bukan kader partai apapun yang biasa dengan jargon politik untuk merayu hati rakyat. Bukan!.
Dia hanyalah seorang rakyat biasa yang tak rela teman, kerabat dan rakyat masih bergulat dalam ketidakberdayaan menghadapi peliknya kehidupan.
Alam Tuban sejatinya sepenggal surga yang diberikan secara givem dan ini diakui para Wali yang jelas menjadikan Tuban sebagai pusat penyebaran agama Islam sehingga julukan Tuban Bumi Wali serta-merta melekat padanya.
Untuk ikhtiar itu, ia pun berani keluar dari zona nyaman. Atas panggilan semesta memberikan diri seutuhnya untuk memperjuangkan hak-hak rakyat yang sudah dirampas selama bertahun-tahun.
Kang Yudi pun mendeklarasikan niat tulus ini untuk memimpin Kabupaten Tuban 2020-2024.
Mendengar kabar baik ini, Jamisu dan Junaedi pun langsung bersujud. “Alhamdulilah, ya Allah, doa kami didengarkan. Akhirnya ada orang baik yang mau maju di barisan paling depan untuk memimpin kami keluar dari kungkungan yang sudah membelenggu rakyat Tuban selama bertahun-tahun,”ucap Junaedi lirih.
Kang Yudi kini tengah bersiap. Tingkat keterpilihannya terus menanjak dari waktu ke waktu. Dan di luar perkiraan survei terakhir dari lembaga survei yang kredibel seperti Polltracking menunjukkan tingkat elektabilitas yang sangat fantastis berada sejajar pada level tertinggi tingkat keterpilihan dengan rage margin eror 3%, yang berarti bahwa peluang Kang Yudi sama atau setara dengan politisi senior dan calon yang boleh dibilang sudah jauh lebih dulu melakukan sosialisasi.
Memang banyak kesamaan Kang Yudi dengan Pak Jokowi sejak awal waktu baru masuk sebagai walikota Solo. Sama-sama berlatar belakang pengusaha, bukan politisi dan bukan berasal dari keluarga yang memiliki latar belakang pejabat publik.
Satu-satunya pengalaman politik Kang Yudi adalah justru menjadi relawan Jokowi dan menjadi ketua organ relawan Arus Bawah Jokowi Kabupaten Tuban.
Namun Kang Yudi punya langgam sendiri. Dia justru tidak mau kehebatan Jokowi mau dibandingkan dengan dirinya yang dianggap masih harus belajar banyak.
Tapi Kang Yudi punya tekad dan niat yang besar. Bahwa, Tuban harus bangkit dari keterpurukan. Tuban harus maju.
“Ya, Tuban Maju. Tuban jangan tertinggal di belakang,” katanya.
Bila rakyat Tuban memberikan amanah kepada dirinya maka beberapa program taktis dan strategis sudah dia siapkan untuk menggebrak begitu dia dipercayakan oleh rakyat nanti.
Langkah awal adalah memastikan tidak ada anak yang tidak sekolah dengan alasan apapun. Semua anak di Tuban harus mengenyam pendidikan yang pantas dan memadai.
Kedua adalah menciptakan 100.000 pengusaha baru. Akan ada pusat pelatihan kewirausahaan mandiri yang akan mencetak pengusaha muda selama 5 tahun ke depan.
Beberapa program seperti kartu pintar, kartu sehat tentu akan menjadi program- program yang inline dengan pemerintah pusat dalam kepemimpinan Jokowi dan Maruf Amin.
Tentu kedekatan dalam konteks sebagai ketua Arus Bawah Jokowi Tuban dengan Presiden Jokowi tentu akan menjadi nilai-nilai positif Kang Yudi untuk mengsinergikan Program Nasional dan Daerah untuk membangun masyarakat Tuban yang maju untuk Indonesia yang semakin hebat.
Tentu pertama dan utama adalah dukungan rakyat yang diartikulasikan melalui dukungan berupa rekomendasi partai agar Kang Yudi diusung menjadi calon Bupati Tuban 2020-2024.
Karena tanpa ini, harapan Junaedi dan Jamisu hanya akan berakhir pada angan-angan belaka bak embun yang menyejukkan di pagi hari dan hilang seiring matahari beranjak naik.
Tapi satu hal yang pasti, layar sudah terkembang, dan angin kencang sudah meniup layar kapal Kang Yudi untuk membawa perubahan bagi rakyat Tuban.
Semoga.
Dikirim oleh kontributor Zonautara.com, Samuere Mamonto