bar-merah

Virus Corona itu brand penyakit kapitalis

Kelelawar yang sudah mati dijejak di lapak
Kelelawar yang dijual di pasar tradisional. (Foto: Zonautara.com/Ronny A. Buol)

Penulis: Novline Rewah

Seperti handphone dengan berbagai brand beredar di pasaran dunia, seperti Apple, Samsung, Oppo, Nokia, LG, dan lain sebagainya, demikian pun halnya dengan virus corona sebagai brand kapitalis di bidang medis.

Penyakit rakyat jelata yang jarang diekspos oleh media di negeri kita Indonesia yang juga menjadi penyakit yang cepat terjangkitnya adalah penyakit tipes. Jika medis Indonesia mau jujur maka penyakit ini lebih dari virus corona yang dipopulerkan sebagai brand kapitalis. Hanya saja penyakit tipes jadi biasa saja karena obatnya bisa dibeli di warung kecil sekalipun.

Virus Corona sebagai brand penyakit yang dipopulerkan ke seantero dunia menjadi sebuah momok yang menakutkan masyarakat di mana saja berada, seakan hidup ini segera tamat. Apalagi media selama ini memberitakan brand penyakit ini dengan perang senjata biologi yang memicu hampir semua negara berlomba-lomba menemukan vaksin untuk pengobatan.

Baca juga: Corona dan tiket yang batal

Cara-cara kapitalis merampas hak hidup orang banyak makin brutal dan tak terkendali sebab kekuatan politisasi brand penyakit ini sangat besar dan dieksploitasi ke seluruh dunia.

Mari kita berpikir sejenak dalam skup provinsi Sulawesi Utara (Sulut) dan kemungkinan penyebarannya di daerah ini. Pada kenyataannya mayoritas masyarakat kita terbiasa menyantap lahap kelelawar dan ular, hewan yang diduga menjadi penyebar virus corona.

Sejauh ini tidak ada catatan orang Sulut yang terjangkit virus corona atau meninggal dunia akibat memakan jenis daging satwa eksotis ini. Oleh karena itu, mari kita berpikir logis tentang brand virus corona ini.

Ada banyak penyakit yang ditemukan di dunia ini yang secara medis dapat disembuhkan, dan ada pula yang tidak. Ada yang mati oleh penyakit, ada yang bisa hidup dengan penyakit yang dideritanya.

Brand penyakit kapitalis virus corona ini pasti akan berlalu. Dalam sepanjang sejarah umat manusia ada banyak wabah penyakit yang melanda, bukan hanya virus corona saja.

Di sisi lain, obat yang kabarnya ditemukan untuk menangani virus corona di China beberapa hari ini, adalah obat yang ternyata sudah digunakan hampir 70 tahun di Indonesia sebagai obat malaria. Obat itu namanya Chloroquine Phosphate.

Jika kita tidak cermat melihatnya, maka akan menjadi korban permainan kapitalis yang memang rakus, tamak, dan dapat dengan cepat melemparkan penemuan-penemuan yang melampaui daya pikir tetapi sesungguhnya hanya semata tipuan otak.

Tetaplah hidup sehat dengan makan makanan sesuai kebutuhan tubuh kita, dan tidak berlebihan agar tetap sehat. Konsumsilah sayur dan buah yang menyehatkan tubuhmu.

Berolahragalah dengan berjalan kaki selama setengah sampai satu jam. Minumlah air putih yang dimasak dan mendidih betul, paling tidak pada titik didih air agar kuman atau bakteri mati.

Untuk sehat tak butuh makanan mewah. Sederhana saja cukup tapi bersih.

zonautara.com

Novline Rewah adalah seorang pemerhati masalah sosial, politik, dan pemerintahan di Sulawesi Utara.



Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat



Share This Article
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com