BOLMONG, ZONAUTARA.com – Samin Sulaeman (49) merupakan salah satu warga Desa Domisil, Kecamatan Sang Tombolang, Kabupaten Bolaang Mongondow yang kehilangan tempat tinggalnya akibat dihantam banjir bandang, yang terjadi Rabu (4/3/2020) sekira pukul 02.00 Wita, dini hari.
Rumah milik Samin berada tepat di pinggir sungai yang memotong jalan Trans Sulawesi desa setempat. Malam itu, air sungai mulai meluap lantaran diguyur hujan dengan intensitas cukup tinggi sejak beberapa hari terakhir.
Ia bersama istrinya memutuskan untuk mengungsi ke daerah yang tinggi tak jauh dari kampungnya.
“Saya dan istri mengungsi ke gunung malam itu,” kata Samin.
Sekira pukul 06.00 Wita, hujan sudah reda. Ia bersama sang istri memutuskan untuk kembali ke kampung.
Baca juga: Terlepas dari pegangan kakeknya, Musdalifa jadi korban banjir bandang
Bak disambar petir. Ia mendapati rumahnya sudah tidak ada lagi. Bersama dua rumah lainnya yang berdekatan.
“Tidak ada satupun barang yang bisa diselamatkan,” cerita Samin sambil menunjuk ke arah bekas rumah yang ia tinggali bersama sang istri selama bertahun-tahun.
Serupa juga dialami, Arifin Mokodompit (43). Rumah yang ia tempati bersama sang ibu adiknya berada tepat di belakang rumah milik Samin Sulaeman. Keadaannya sama. Rumahnya hanyut terseret arus banjir bandang.
Menurut Arifin, saat kejadian, dirinya sedang berada di Kotamobagu. “Beruntung ibu dan adik saya berhasil selamat,” tukasnya.
Terseret banjir
Selain Samin dan Arifin, ada puluhan warga lainnya yang juga menjadi korban banjir bandang karena rumahnya rusak.
Data yang dihimpun dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bolmong, sedikitnya 5 rumah hanyut, 10 rumah rusak berat, dan sedikitnya 30 rumah rusak ringan.
“Satu orang balita, Musdalifa Harun umur 5 tahun menjadi korban meninggal setelah lepas dari tangan kakeknya dan terseret arus,” kata Kepala pelaksana BPBD Bolmong, Haris Dilapanga saat ditemui di lokasi.
Selain itu, BPBD juga mencatat, 3 unit mobil, 5 unit motor hanyut terbawa arus. Kerusakan fasilitas umum lain, juga menimpa 1 unit gedung TK, 1 unit gedung PAUD, 1 unit gedung taman pengajian.
“Material banjir juga menimpa sekitar 15 hektar lahan perkebunan. Taksiran kerugian sekitar 1, miliar rupiah,” tambah Dilapanga.