TOMOHON, ZONAUTARA.com – Kota Tomohon disebut mengantongi sebanyak 9 warga yang berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) terkait pencegahan Covid-19.
Sekretaris Daerah Kota (Sekkot) Tomohon Harold V Lolowang yang juga Ketua Tim Gerak Cepat (TGC) Pencegahan Covid-19 tak menampik hal tersebut.
Lolowang mengatakan, jumlah ODP di Kota Tomohon telah mengalami penurunan, dari sebelumnya sebanyak 11 orang, saat ini berjumlah 9 orang.
Menurut Lolowang, sebanyak 9 orang tersebut dipantau sesuai dengan protokol pencegahan Covid-19 karena memiliki riwayat perjalanan dari daerah yang terpapar Covid-19.
“Mereka dalam pemantauan baik di rumah maupun kalau mendesak, di fasilitas pelayanan kesehatan yang ditunjuk,” ujar Lolowang, Jumat (20/3/2020).
Lolowang menjelaskan, 9 warga tersebut akan dipantau kondisi kesehatannya.
“ODP ini akan dipantau selama 14 hari. Jika selama 14 hari tidak memperlihatkan gejala, berarti mereka sudah selesai pemantauan,” jelasnya.
Diketahui, ODP dalam pengertiannya merupakan orang yang belum menunjukkan gejala sakit tapi memiliki riwayat perjalanan dari Luar Negeri atau daerah lain di Indonesia yg telah dinyatakan terjangkit Virus COVID-19.
Atau, pernah melakukan kontak langsung dengan orang yg diduga positif corona. ODP pun diharapkan untuk melakukan isolasi mandiri dan akan dipantau oleh tim kesehatan.
Bentuk-bentuk pemantauan antara lain dilakukan pemeriksaan suhu tubuh atau pantauan kesehatan lainnya.
Sementara, untuk Pasien Dalam Pengawasan atau PDP, adalah orang yang memiliki riwayat perjalanan ke Luar Negeri atau daerah lain di Indonesia yang terjangkit atau melakukan kontak dengan orang yang terjangkit, yang sudah menunjukkan gejala sakit seperti demam, batuk, pilek, dan atau sesak nafas.
Orang dalam kategori ini sudah harus mendapat penanganan medis yang lebih intens.
Kategori lainnya, yakni Suspect yang berarti orang yang memiliki riwayat perjalanan ke Luar Negeri dan daerah lainnya di Indonesia yang terjangkit virus Covid-19, yang sudah menunjukkan gejala terjangkit virus Covid-19 seperti suhu tubuh yang semakin tinggi, batuk dan pilek yang lebih sering dan sesak nafas, atau diduga kuat telah melakukan kontak dengan orang yg positif terjangkit Covid-19.
Orang dengan kategori ini pun sudah harus dilakukan tindakan pemeriksaan spesimen/uji klinis lebih lanjut sesuai metode yang ada, untuk mencari tahu status apakah positif atau negatif.
Editor : Christo Senduk