bar-merah

Italia ambil risiko, longgarkan lockdown agar bisnis tetap berjalan

Roma, Italia (Photograph: Alberto Lingria/Reuters)

ZONAUTARA.COM – Italia mengambil resiko, meski negara ini salah satu yang terparah terpapar virus corona.

Hingga Senin (18/5/2020) sesuai dengan data di situs Worldometers, ada 225.435 orang yang terjangkit di Italia.

Perdana Menteri Giuseppe Conte mengatakan, negaranya mengambil risiko dengan perhitungan untuk melonggarkan karantina wilayah atau lockdown.

Conte akan mengijinkan perjalanan dari dan ke Italia mulai 3 Juni mendatang. Begitu pula perjalanan antarwilayah di Italia.

Bahkan pada 25 Mei mendatang, pemerintah Italia akan memperbolehkan pusat kebugaran, kolam renang serta tempat-tempat olahraga bisa buka kembali. Menyusul bioskop sudah bisa menayangkan filmnya pada 3 Juni.

Conte juga akan memperbolehkan industri pariwisata mulai beroperasi pada, khususnya menerima wisatawan dari negara-negara Eropa tanpa harus menjalani karantina selama dua pekan.

Langkah-langkah ini merupakan keputusan besar bagi negara yang sempat mencatat jumlah kasus positif virus corona terbanyak di dunia. Italia juga yang menjadi negara pertama di Eropa yang memberlakukan lockdown di seantero wilayah saat kasus-kasus covid-19 muncul di kawasan utara pada Februari.

Kini, tingkat penularan di Italia merosot drastis. Begitu pula dengan angka kematian.

Pada 27 Maret lalu, Italia mencatat lebih dari 900 orang meninggal dunia akibat Covid-19. Kini, sebanyak 153 orang meninggal dunia dalam 24 jam terakhir.

Secara keseluruhan, menurut para pejabat Italia, sebanyak 31.763 orang meninggal dunia jumlah tertinggi ketiga di dunia di bawah Amerika Serikat dan Inggris.

Angka-angka ini mendorong PM Conte memberlakukan serangkaian pelonggaran lockdown dengan “risiko yang diperhitungkan”.

“Kami menempuh risiko yang diperhitungkan mengingat kurva penularan bisa naik lagi,” kata Conte dalam pidato yang disiarkan televisi.

“Kami harus menerimanya, sebab kalau tidak demikian kami mungkin tidak bisa memulai lagi.”

Conte menegaskan negaranya tidak bisa menunggu sampai vaksin ditemukan, karena “kami bakal mengalami perekonomian dan struktur sosial yang rusak parah”.

Sejumlah daerah di Italia telah menyerukan pelonggaran yang lebih drastis, namun PM Conte mengatakan pelonggaran akan dilakukan secara bertahap guna menghindari gelombang penularan kedua.

Toko-toko dan restoran akan kembali dibuka pada Senin, 18 Mei, dengan syarat menjaga jarak aman.

Gereja-gereja juga bersiap memulai kembali ibadah pada hari yang sama, namun jemaah diharuskan menjaga jarak dan memakai masker. Agama-agama lain juga dipersilakan menunaikan ibadah masing-masing.

Otoritas Italia menyebut angka tersebut “sangat mendorong”. Jumlah orang yang saat ini terinfeksi oleh virus corona telah menurun untuk pertama kali; sebuah tonggak penting, meskipun ada fakta bahwa jumlah tes yang dilakukan lebih sedikit dari hari sebelumnya,

Jumlah kasus total, yang termasuk mereka yang mati dan sembuh, meningkat hingga sedikit di atas 1,2%, peningkatan proporsional terkecil sejak wabah dimulai. Namun terdapat 454 kematian – sedikit naik pada laporan hari Minggu.

Meskipun jumlah infeksi boleh menyebabkan optimisme, tingkat kematian harian tetap tinggi.

Angka perawatan intensif juga menunjukkan tren menurun, dengan hunian sekarang berada di level terendah dalam sebulan. Italia sama sekali belum bebas dari Covid-19. Tapi negara itu berada di jalan yang benar dan sekarang mereka merasa semua pengorbanan mereka terbayar.

Diambil dari Worldometers

| BBC



Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat



Share This Article
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com