Mari kenali apa itu rapid test, sebelum melakukan pemeriksaan

Kontributor: Zahra
Penulis Kontributor: Zahra
Rapid test yang dilaksanakan di Minut. (Foto: Zonautara.com/Ronny A. Buol)



ZONAUTARA.COM – Jumlah orang yang positif terinfeksi virus corona di Indonesia semakin bertambah setiap harinya. Menghadapi kondisi ini, guna mencegah penyebaran virus ini lebih luas lagi, Presiden Joko Widodo menginstruksikan untuk melakukan rapid test yang lebih masif, khususnya di beberapa wilayah di Indonesia yang memiliki kasus COVID-19 yang tinggi.

Tes ini ditujukan agar pemerintah dan petugas kesehatan bisa mengetahui siapa saja orang yang berpotensi menyebarkan virus corona dan melakukan tindakan pencegahan agar jumlah kasus COVID-19 tidak semakin bertambah.

Rapid test ini juga menjadi syarat dalam beberapa hal misalnya untuk melakukan perjalanan, syarat untuk beberapa lamaran pekerjaan, atau bagi orang yang sekedar ingin mengetahui kondisi kesehatannya. Tetapi sebelum lakukan rapid test, ketahui dahulu apa sebenarnya rapid test itu.

Dikutip dari laman www.alodokter.com, rapid test adalah metode skrining awal untuk mendeteksi antibodi, yaitu IgM dan IgG, yang diproduksi oleh tubuh untuk melawan virus corona.

Dengan kata lain, bila antibodi terdeteksi di dalam tubuh seseorang, artinya tubuh orang tersebut pernah terpapar oleh virus. Namun perlu Anda ketahui, pembentukan antibodi ini memerlukan waktu, bahkan bisa sampai beberapa minggu.

Hasil rapid test positif menandakan bahwa orang yang diperiksa pernah terinfeksi virus. Meski begitu, orang yang sudah terinfeksi virus corona dan memiliki virus ini di dalam tubuhnya bisa saja mendapatkan hasil rapid test yang negatif karena tubuhnya belum membentuk antibodi terhadap virus corona. Oleh karena itu jika hasilnya negatif, anda masih diharuskan melakukan pemeriksaan rapid test sekali lagi 7–10 hari setelahnya.

Sebaliknya, bila hasil rapid test anda positif, jangan panik dulu. Antibodi yang terdeteksi pada rapid test bisa saja merupakan antibodi terhadap virus lain atau coronavirus jenis lain, bukan yang menyebabkan COVID-19 atau SARS-CoV-2.

Jadi, rapid test disini hanyalah sebagai pemeriksaan skrining atau pemeriksaan penyaring, bukan pemeriksaan untuk mendiagnosa infeksi virus corona atau COVID-19.

Tes yang dapat memastikan apakah seseorang positif terinfeksi virus corona sejauh ini dilakukan melalui pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR). Melalui pemeriksaan ini akan dideteksi langsung keberadaan virus corona, bukan melalui ada tidaknya antibodi terhadap virus.

Jadi, apa pun hasil rapid test-nya, pantau terus kondisi kesehatan Anda. Bila muncul gejala COVID-19, seperti batuk, demam, suara serak, dan sesak napas, segera hubungi fasilitas layanan kesehatan atau hotline COVID-19 untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.



Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat



Share This Article
Leave a comment
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com