bar-merah

Efektivitas kuliah daring di mata Presiden BEM STIE Sulut

zonautara.com
Presiden Mahasiswa STIE Sulut Yusril Lasarika.(Image: Yoseph Ikanubun)

MANADO, ZONAUTARA.com – Pandemi Covid-19 membuat pemerintah mengubah sejumlah kebijakan. Satu di antaranya adalah sistem perkuliahan, dari tatap muka menjadi dalam jaringan (daring).

Efektifkah perkuliahan daring ini? Presiden Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Sulut Yusril Lasarika mengatakan, di masa pandemi Covid-19, kuliah daring kurang efektif akibat jaringan internet yang tidak baik. Hasilnya, materi kuliah tidak bisa diserap dengan baik.

“Seluruh mahasiswa STIE Sulut menginginkan perkuliahan sebaiknya diadakan secara tatap muka, mengingat beberapa kendala yang terjadi,” ujarnya, Jumat (02/09/2020).

Faktor penyebab kurang efektifnya kuliah daring, imbuhnya, juga dikarenakan bantuan paket data dari pemerintah tidak merata di kalangan mahasiswa, apalagi kampus swasta.

“Menurut saya, kuliah daring ini sangat kurang efektif, mengingat tidak semua mahasiswa mempunyai uang untuk membeli paket data,” jelas Yusril.

Menurutnya, bantuan paket data untuk mahasiswa diberikan oleh Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDIKTI) sebesar 1GB per bulan.

“Sementara paket data 1GB hanya cukup untuk 4 hari mengakses video konferensi,” ujarnya.

STIE Sulut, lanjut Yusril, seharusnya melaksanakan kuliah secara daring dan tatap muka. Ketika kuliah diadakan secara tatap muka, maka STIE Sulut harus menjalankan protokol kesehatan.

“Seperti menyiapkan tempat cuci tangan, diwajibkan memakai masker, dan menjaga jarak,” pungkasnya.

Penulis: Yoseph Ikanubun



Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat



Share This Article
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com