ZONAUTARA.com – Indonesia tidak banyak memiliki dokter orthopedi subspesialis anak. Tercatat hanya ada 10 dokter yang mengambil subspesialis ini. Salah satunya adalah dr. Sulis Bayusentono, MKes, Sp.OT (K).
Tetapi dokter dengan spesialis yang langka ini telah wafat pada Selasa, 18 Agustus 2020 pada pukul 15.34 WIB. Dokter Sulis berusia 41 tahun sewaktu meninggal dunia.
Dia dikenal sebagai sosok dokter yang rajin berolahraga dan sangat peduli dengan kesehatan. Dokter Sulis dirawat di RS Universitas Airlangga (RSUA) dengan gejala seperti covid-19, lalu kemudian dirujuk ke RSUD Dr Soetomo.
Tanpa penyakit penyerta dr. Sulis sempat mengalami sesak nafas, sebelum meninggal dunia.
Dokter Sulis bertugas di RS Royal Surabaya. Sehari-hari, alhamhurm juga bertugas di RSUD Dr Soetomo dan RS Bhayangkara di Surabaya, Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Konsulen Orthopaedi dan Traumatologi, Mentor of Meniscus (Musculoskeletal Science Community for Medical Student), Mentor of Arteria (the first of Indonesian inter-discipline orthopaedic research community) dan merupakan Founder of Boneslink (Community for Research, Journal, Education, and Human Developing).
Selain rajin mengikuti seminar, pelatihan dan kegiatan ilmiah, publikasi-publikasi beliau yang berhubungan dengan keilmuannya antara lain: Recurrence of hip instability after reconstructive surgery in patients with cerebral palsy (2014), The characteristic of patients with femoral fracture in the Department of Orthopaedic and Traumatology, RSUD Dr. Soetomo Surabaya 2013–2016 (2017), The profile of fracture in patients under 17 years of age at RSUD Dr Soetomo between 2013 and 2014 (2017) dan masih banyak lagi .
Dikutip dari laporcovid19.org Dr Sulis Bayu Sentono menyelesaikan pendidikan dokter di Fakultas Kedokteran, Universitas Airlangga (2002).
Tiga tahun kemudian, beliau mengambil pendidikan Strata-2 di Fakultas Kesehatan Masyarakat (2005-2009), sekaligus spesialisasi di bidang Orthopaedi dan Traumatologi di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (2205-2011).
Pada masa pengabdiannya, dr Sulis pernah melaksanakan stase luar Orthopaedi di beberapa rumah sakit, seperti: RS Orthopaedi dan RSU Surakarta (April 2008), RS Angkatan Laut dr. Ramelan Surabaya (Juni 2008), RSUD Sidoarjo (September 2008), RSUP Sanglah Denpasar (April 2009), RS Daerag dr Soebandi Jember (Agustus 2009) dan RS dr. Syaiful Anwar Malang (November 2009).
Di situs Lapor Covid-19, beberapa sejawatnya meninggalkan kesan, salah satunya dr. Hermawan Susanto SpPD – IPD FK Unair.
Hermawan menulis, “innaa lillahi wa innaa ilaihi raajiiun…Sulis, demikin aku memanggilmu, adalah sosok yg baik, suka menolong, aktif berorganisasi, ramah dan semua kebaikan ada padanya. Terakhir aku meminta bantuanmu Lis terhadap 2 pasien :1. Anak anak 6 tahun (Putra temanku) yg tidak bisa jalan dan kesakitan yg amat sangat setiap hari krn tumor di tulang pahanya…alhamdulillah operasi berhasil, anak itu sekarang bebas berlarian riang gembira terbebas dari nyeri berbulan bulan. Aku meyakini bahwa disetiap langkah dan lari kecil anak itu akan mengalir amal jariyah dari ilmumu yg bermafaat untuk orang lain Lis.2. Mbak F 23 tahun seorang tenaga medis…bermasalah di tulang belakangnya krn infeksi TB…berbulan bulan terbaring di tempat tidur berselimut nyeri teramat sangat…atas bantuanmu Lis dan tim tulang belakang tindakan di bidang ortho berlangsung sukses. Mbak F sekarang bisa berjalan dan bekerja kembali. Dan kembali aku meyakini bahwa di setiap mbak F melakukan tindakan medis terhadap pasien akan mengalir pahala buatmu LisSulis…kamu orang yang baik. Dan aku saksinya Lis #masher#”