ZONAUTARA.com – Bernama lengkap Prof. Dr. dr. Arifuddin Djuanna, Sp.OG, adalah seorang dokter sekaligus Guru Besar di Fakultas Kedokteran Universitas Hassanudin (Unhas). Lahir di Barru pada 24 Desember 1942, almarhum merupakan Kepala Departemen Obstetry dan Gynecology (Obgyn) di Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.
Ia menyelesaikan pendidikan dokter umum pada tahun 1976, lalu mengambil spesialis Obgyn dan selesai tahun 1981. Almarhum diangkat menjadi Guru Besar pada tahun 2005 dan setahun berikutnya meraih gelar doktoral.
Innalillahi Wainnailaihi Rojiun. Meninggalnya Prof. Arifuddin menjadi kabar duka bagi Civitas Akademika Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar.
Prof Arifuddin atau kerap disapa Puang Pudding sempat dirawat selama beberapa hari di Infection Center (IC) RS Wahidin Sudirohusodo Makassar setelah hasil swab test menunjukkan kondisi positif Covid-19.
Masih belum jelas kapan dan di mana Prof Anditertular. Selama sakit beliau dirawat di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo. Dua puluh hari kemudian ia menghembuskan napas terakhir.
Pada umur 78 tahun, beliau berpulang pada rahmat Allah. Tepatnya pada hari kamis, 16 juli 2020 kabar meninggalnya guru besar ini berhembus dan menyebar melalui group WA alumni Fakultas Kedokteran Unhas. Prof Arifuddin meninggal di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo (RSWS) Makassar. Dan sekali lagi namanya menambah daftar panjang tenaga medis yang gugur setelah terpapar Covid-19.
Ucapan bela sungkawa atas meninggalnya Prof Arifuddin Djuanna datang dari berbagai pihak.
“Innalillahi wainnailaihi rojiun…telah berpulang orgtua/guru kami tercinta Prof.Arifuddin Djuanna,SpOG pagi ini pukul 11:15, In syaa Allah smg Beliau husnul khotimah diangkat derajat beliau oleh Allah Taala dan mendapat tempat yg teebaik di sisi Allah Taala,” demikian kutipan berita duka yang tersebar luas di group WA alumni Fakultas Kedokteran Unhas.
“Satu lagi guru kami harus pergi meninggalkan kami. Turut berdukacita sedalam-dalamnya atas kepergian sejawat dan guru kami Prof. Dr. dr. Arifuddin Djuanna, Sp.OG (K). Semoga amal dan ibadah almarhum diterima di sisi Allah SWT,” tulis putra Prof Idrus Paturusi, Sultan Hasanuddin, melalui Instagram Storynya.
“Seorang guru yang mengajarkan budi pekerti. Attitude, Pengetahuan dan Keterampilan tanpa pamrih. Semua ilmu Beliau berikan. Segala macam ilmu seputar Obgin, Onkogin, Urogin, dan ilmu sosial kemasyarakatan. Sangat sabar membimbing. Penuh wibawah dalam kekeluargaan yang sangat hangat. Mempunyai rasa cinta kepada semua murid muridnya. Rumahnya selalu terbuka menerima kami. Sangat senang memasak, sangat senang kalau muridnya menghabiskan masakannya. Selamat Jalan, Guruku Puang Pudding. Semoga Damai Bersama Pencipta…Akan selalu terkenang dalam kehidupan kami…” kenang Dr. Christofer JH Ladja, M.Kes.Sp.OG melalui kolom komentar di laman nakes.laporcovid19.org.
Pada laman tersebut, Mardiah Tahir juga turut menulis, gajah mati meninggalkan gading, seorang Maha Guru seperti Prof. Dr. dr. H. A. Arifuddin Djuanna, SpOG-K tak akan pernah habis untuk membicarakan peninggalan beliau kepada murid-muridnya.
“Tak akan pernah tergantikan.. multi talenta.. Selamat jalan Ayahanda/Guru kami tercinta.. Namamu akan terukir selalu di hati sanubari kami .. setiap jumpa, beliau menyapa.. Mardiah.. agatu kareba??? ” tulis Mardiah.
Semasa hidup profesor merupakan sosok dokter sesepuh yang dihormati dan terlihat dari banyaknya pasien dan rekan kerja yang menyampaikan ucapan duka di media sosial.
Semoga beliau mendapatkan tempat yang lebih baik setelah ini. Semoga perjuangan dan pengorbanannya terbalaskan dengan pahala yang setimpal.