bar-merah

Ahmadi Nur Huda, dokter spesialis kejiwaan yang gugur karena melawan Covid-19

(Image : nakes.laporcovid19.org.)

ZONAUTARA.com – Satu lagi kabar duka dari dunia kedokteran di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) di masa pandemi Covid-19, yaitu meninggalnya dokter Ahmadi Nur Huda yang merupakan seorang tenaga kesehatan di Rumah Sakit Islam (RSI) Sultan Agung Kota Semarang. Ia dikabarkan meninggal pada Jumat (10/07/2020) di RSUD K.R.M.T. Wongsonegoro, Kota Semarang.

Dokter Ahmadi Nur Huda meninggal dalam usia 57 tahun. Ia seorang dokter spesialis kejiwaan yang bertugas sebagai tenaga kesehatan di Rumah Sakit Islam (RSI) Sultan Agung, Semarang. Ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Gerakan Pemuda Ansor Semarang.

Kabar meninggalnya dokter Ahmadi karena terpapar Covid-19 disampaikan Said Muhtar yang merupakan adik ipar dari dokter Ahmadi melalui media sosial Facebook. Dalam unggahannya, Said menyebut jika kakaknya gugur karena berjuang melawan Covid-19.

“Hari Jumat, Kakakku gugur karena berjuang lawan Covid. Mas Madi biasanya aku memanggilnya. Seorang dokter yang juga pengasuh pesantren Tahfidzul Quran Manbaul Barokah, Penggaron Kidul, Kota Semarang. Telah gugur karena merawat orang yang terkena Covid. Meskipun seorang dokter kakak juga pernah menjadi Ketua GP Ansor Kota Semarang… bangga mempunyai kakak seperti dia.. Alfatikhah,” tulis Said Muhtar di Facebook.

Selain paparan virus Covid-19, dokter Ahmadi juga memiliki riwayat penyakit penyerta atau komorbiditas, yakni sakit gula. Selama pandemi Covid-19 berlangsung, dokter Ahmadi menangani pasien terinfeksi virus Covid-19 walaupun resiko tertular virus Covid-19 cukup tinggi bagi tenaga medis yang memiliki penyakit penyerta seperti beliau.

Tracing terhadap paparan virus Covid-19 baru dilakukan setelah beliau meninggal. Selain pemakaman yang dilakukan dengan protokol Covid-19, dilakukan pula test terhadap tubuh almarhum. Hasil menunjukkan bahwa dokter Ahmadi meninggal akibat terpapar virus Covid-19. Selain beliau, keluarganya juga terdeteksi positif Covid-19 pada saat itu, yakni anak dan istrinya.  

Direktur RSUD K.R.M.T Wongsonegoro, dokter Susi Herawati menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya terhadap kepergian dokter Ahmadi.

“Almarhum pribadi yang sangat baik dan selalu mengutamakan pelayanan pada pasiennya. Semoga keluar yang ditinggalkan diberi ketabahan dan keikhlasan. Selaman jalan sahabat, rekan sejawat, dan pahlawan kemanusiaan,”  kenang dokter Susi yang dikutip dari kolom komentar di laman nakes.laporcovid19.org.

Gugurnya tenaga medis di Kota Semarang menyisakan kisah pilu. Sebelumnya dua kakak beradik yang juga berprofesi sebagai dokter meninggal dengan status positif Covid-19, yaitu dokter Sang Aji Widi Aneswara dan dokter Elianna Widiastuti.

Selamat jalan para pahlawan pejuang kehidupan.



Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat



Share This Article
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com