TUTUYAN, ZONAUTARA.com – Ferawati Toapa warga Desa Lanut Kecamatan Modayang, kerap menjadi tenaga surveyor Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim).
Saat ada survei BPS Boltim di wilayah Kecamatan Modayag, Ferawati menjadi salah satu tenaga yang difungsikan untuk mengumpulkan data sesuai kebutuhan BPS.
Di tengah masa pandemi Covid-19, sekitar September 2020 lalu, Ferawati pernah melakukan survei data kependudukan. Ia tak akan berlama-lama di dalam rumah penduduk yang akan diambil sampel datanya.
“Bila survei data kependudukan saat masa pandemi, tak banyak data yang diambil. Hanya wawancara sedikit saja, meminta Kartu Keluarga dan foto partisipan,” kata Ferawati, Minggu (22/11/2020).
Menurutnya, survei data kependudukan tidak lama. Beda dengan survei nasional, seperti data pertanian atau perkebunan yang butuh wawancara lama.
Saat pelaksanaan bimbingan teknis sebelum turun lapangan, hanya dilakukan dalam jaringan. Dan saat turun untuk mencacah, surveyor dilengkapi dengan masker, face shield atau pelindung wajah, hand sanitizer, dan sarung tangan.
“Kami pun saat wawancara dengan warga masyarakat menjaga jarak, karena diajari penerapan protokol kesehatan saat survei,” kata Ferawati.
Saat turun lapangan, Ferawati mengaku khawatir. Tapi karena sudah menjadi tugas maka protokol kesehatan lebih diutamakan untuk menghindari jangan sampai terjangkit corona.
“Untungnya sampai selesai survei tidak terjadi apa-apa. Jadi menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan dengan sabun ternyata kunci utama agar kita aman dari ancaman Covid-19,” kuncinya.
Penulis: Fahmi Gobel/mediatotabuan.co
Discussion about this post