ZONAUTARA.com – Bangun pagi buta, bersedia demi menghindari jebakan macet. Menjalani runtinitas pekerjaan sehari penuh. Pulang menjelang petang atau bahkan lembur demi menyelesaikan berbagai deadline yang menumpuk.
Rutinitas yang dijalani tiap karyawan selama 5 sampai 6 hari seminggu. Pada saat weekend pun berakhir dengan pingsan di rumah istirahat seharian daripada pergi jalan.
Kata “liburan” atau “traveling” bisa jadi terasa asing. Sebagai seorang karyawan, kamu sudah terbiasa menjalani rutinitas harian.
Apa kamu mau terus-menerus menjalani rutinitas yang seperti itu? Tidak inginkah sejenak rehat dari semua kesibukan yang tiada habisnya itu. Bukankah kamu juga berhak sejenak menikmati indahnya sunset di pantai atau hijaunya alam pegunungan?
Berikut alasan untuk beralih buat kamu yang selalu melewatkan libur demi kesibukan.
Dari pada mati muda, mending traveling nikmati alam terbuka
Kebiasaan duduk berjam-jam memperbesar kemungkinan mati muda, traveling dan melakoni aktivitas fisik justru membuat kebugaran tubuhmu tetap terjaga
Menurut penelitian Global Commission on Aging and Transamerica Center for Retirement Studies, perempuan yang rutin pergi traveling setidaknya 2 kali dalam setahun punya resiko lebih kecil mengalami serangan jantung dibanding mereka yang tidak traveling. Bahkan, 89% responden mengalami penurunan tingkat stres sekitar 1 atau 2 hari sepulang traveling.
Sementara, kebanyakan pegawai kantoran seringkali harus duduk berjam-jam di depan layar komputer. Sesekali beranjak dari tempat duduk ketika makan siang atau sekadar bikin kopi. Padahal, duduk terlalu lama bisa sangat berbahaya bagi kesehatan, misalnya meningkatkan resiko diabetes dan kanker.
So, mendingan sisain waktu ya buat tracking di Air Terjun Madakaripura di Probolinggo, menjajal jalur pendakian Merapi, menyusuri eksotisme hutan bakau di Bali, atau berbagai kegiatan traveling.
Belajar keluar dari zona nyaman, perjalanan menempamu agar bisa menghadapi tantangan
Pekerjaan seringkali menghadapkanmu pada situasi yang sulit. Sebagai seorang marketing, perusahaan membebanimu dengan target penjualan yang begitu tinggi.
Bekerja sebagai jurnalis, kamu dihadapkan dengan berbagai situasi dan kondisi saat mencari berita. Kamu yang bekerja sebagai customer service di bank pun harus siap menghadapi berbagai macam karakter klien yang terkadang menyebalkan.
Berbagai aktivitas menantang yang bisa kamu coba saat traveling bisa menempa fisik dan mentalmu. Misalnya mendaki Semeru, menjajal arung jeram di sungai Citarik di Sukabumi atau mencoba wisata paralayang di Batu. Pergi traveling berarti membiasakan diri untuk menerima tantangan.
Percayalah! Bahwa uang dan pekerjaan bukanlah segala-galanya. Demi hidup yang bahagia, kamu juga butuh menikmati waktu dengan diri sendiri ataupun dengan orang terkasih
Saat masih sekolah atau kuliah, mungkin kita punya lebih banyak waktu untuk bersenang-senang. Sementara, pertambahan usia menuntunmu sampai di titik kedewasaan. Kamu menyadari bahwa orang dewasa punya kewajiban untuk bekerja demi bisa hidup mandiri dan mencukupi kebutuhannya.
Namun, satu hal yang perlu diingat, uang jelas bukan penentu segalanya. Kamu tidak melulu bahagia sekalipun punya banyak uang dari hasil kerjamu. Pekerjaan bukanlah sesuatu yang harus didewa-dewakan karena banyak hal lain yang tidak kalah pentingnya. Yang pasti, sebanyak apapun uang yang kamu punya, ia tidak akan pernah bisa membeli waktu.
Waktumu akan terus berjalan dan tidak bisa dihentikan. Waktu pula yang akan mengantarkanmu pada jenjang kehidupan yang selanjutnya. Kamu yang sekarang masih single, kelak akan menikah dan punya keluarga.
Semakin banyak tanggung jawab, maka semakin minim pula waktu yang kamu punya. Diantara puluhan pantai yang bisa disambangi dan puncak-puncak tertinggi yang layak dijajaki, bukankah enggan memanfaatkan jatah cuti atau waktu liburmu berarti merugi?
Dunia itu lebih luas dan indah dibanding meja kerja ataupun kasur bed mu.
Saat terkunkung dengan rutinitas, banyak hal yang mungkin kamu lewatkan di luar sana. Bagaimana pun, dunia tidak seluas kantor atau kamarmu saja.
Tidak pula sepanjang jarak dari rumah menuju kantor atau mall tempatmu biasa nongkrong. Ada dunia yang lebih indah dan lebih luas yang tidak pasti akan ada habisnya untuk dijelajahi.
Indonesia begitu kaya dengan destinasi wisata. Saat ingin suasana yang berbeda, negara-negara tetangga pun layak jadi tujuan wisatamu selanjutnya.
Yang pasti, ilmu dan pengetahuan tidak hanya datang dari senior atau atasanmu di kantor. Tidak pula dari buku atau tugas-tugas kantor yang biasa kamu akrabi.
Saat pergi traveling atau mengajukan cuti untuk libur, produktivitasmu di kantor malah semakin meningkat setelahnya
Semakin produktif sepulang traveling? Kok bisa, ya? Penelitian dari Oxford Economics menyebutkan bahwa waktu liburan membuat karyawan semakin produktif. Bahkan, karyawan akan kembali ke kantor dengan lebih semangat setelah menjalani cuti berbayar.
Sayangnya, ada 42% pekerja di Amerika yang hanya menggunakan setengah waktu cutinya di tahun 2013. Total 40% karyawan justru merasa tidak mau mengambil cuti, dan 12% sisanya merasa ketakutan kalau-kalau pekerjaan akan menumpuk begitu mereka kembali dari berlibur.
Berpikir bahwa kerja terus-menerus akan lebih baik adalah pemahaman yang keliru. Justru cara ini akan semakin memperburuk produktifitas dan mengakibatkan stres. Jadi, pertimbangkan lagi ya keputusanmu soal memanfaatkan jatah libur atau cuti.
Libur bukan berarti meninggalkan pekerjaan loh ya. Tapi ini adalah cara untuk menjadikan hidupmu lebih seimbang
Asalkan tidak mengajukan cuti secara mendadak dan bisa mengatur atau mendelegasikan tugas-tugasmu, sejenak “kabur” dari kantor tidak akan jadi masalah. Memilih rehat dari rutinitas sehari-hari justru bisa jadi caramu untuk membuat hidup lebih seimbang.
Keseimbangan inilah yang menjadikan segala yang kamu lakoni sehari-hari menjadi lebih lancar. Tidak perlu memforsir diri untuk bekerja.
Menganggap bahwa dengan bekerja mati-matian maka kehidupanmu di masa depan akan lebih baik. Satu hal yang mungkin sering terlupa, perkara usia dan akhir dunia adalah sesuatu yang tidak bisa diprediksi.
Saat kamu tidak baik-baik memanfaatkan waktu di akhir pekan atau jatah cutimu untuk liburan, yakin kamu masih punya kesempatan di lain hari? Belum tentu kan?
Nah, bagaimana? Sepakat bukan. Ayo, tentukan destinasi liburan, memesan tiket kereta, dan mengepak ransel. Mumpung masih punya waktu dan kesempatan, lupakan soal pekerjaan sejenak!