ZONAUTARA.com – Pemerintah Negara Belanda menjalankan skenario penguncian wilayah atau yang dikenal dengan istilah lockdown. Langkah ini diambil oleh Perdana Menteri Belanda Mark Rutte menyusul situasi virus corona di negeri kincir angin tersebut yang semakin menggila.
Lockdown kedua ini akan dilakukan dengan sangat ketat selama lima pekan pada libur Natal dan Tahun Baru.
“Belanda akan tutup. Kami menyadari betapa beratnya keputusan kami, tepat sebelum Natal,” katanya dikutip dari Reuters, Selasa (15/12/2020).
Langkah-langkah penguncian, yang dirinci dalam pidato siaran langsung itu termasuk membatasi pertemuan tidak lebih dari dua orang. Pengecualian akan dibuat selama tiga hari menjelang Natal.
Orang-orang selanjutnya disarankan untuk tinggal di rumah, tidak bepergian ke tempat kerja dan sebisa mungkin menghindari kontak dengan orang lain.
“Semakin sedikit kontak yang kita miliki, semakin baik. Kami harus melakukan segalanya untuk mencapai tempat yang lebih baik,” ujarnya.
Rutte mengimbau masyarakat untuk menunda perjalanan internasional yang tidak penting hingga 15 Maret, dua bulan lebih lambat dari rekomendasi sebelumnya.
Mulai Selasa (15/12/2020), semua tempat umum, termasuk pusat penitipan anak, gym, museum, kebun binatang, bioskop, penata rambut, dan salon kecantikan, akan tutup hingga 19 Januari. Sekolah akan tutup hingga 18 Januari.
Supermarket, bank, dan apotek akan diizinkan tetap buka.
“Kenyataannya adalah kita tidak berurusan dengan flu yang tidak berbahaya, seperti yang diyakini sebagian dari mereka yang melakukan protes di luar, tetapi virus yang dapat menjangkau siapa saja,” katanya.
Infeksi virus coron di negara berpenduduk 17 juta itu meningkat sekitar 8.500 dalam 24 jam hingga Senin (14/12/2020) pagi. Belanda juga pernah mencatat hampir 10.000 kasus sehari sebelumnya, yang merupakan kenaikan terbesar dalam lebih dari enam minggu.
Belanda telah mencatat lebih dari 600.000 kasus dan 10.000 kematian selama pandemi virus corona.