ZONAUTARA.com — Peringatan 30 tahun Laporan Pembangunan Manusia tahunan menunjukkan hasil yang menggembirakan bagi Indonesia meski tengah dalam situasi krisis pandemi Covid-19.
Menurut laporan Human Development (HDR) tahunan The Next Frontier: Human Development and the Anthropocene, yang dirilis United Nations Development Program (UNDP), peningkatan harapan hidup dan peningkatan yang signifikan pada harapan lama bersekolah merupakan salah satu tren positif yang dicatat di Indonesia di tahun yang diwarnai tantangan global pandemi Covid-19.
Edisi peringatan 30 tahun ini memperkenalkan perspektif baru untuk Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tahunan UNDP. Laporan ini menyatakan ketika manusia dan planet memasuki epos geologi yang sama sekali baru, Antroposen atau Zaman Manusia, sudah waktunya bagi semua negara untuk merancang ulang jalur pembangunan mereka dengan sepenuhnya memperhitungkan tekanan yang diakibatkan manusia pada planet ini dan menghapus ketidakseimbangan kekuasaan dan peluang yang mencegah perubahan.
Pandemi COVID-19 adalah krisis terkini yang dihadapi dunia, namun bukan yang terakhir jika manusia terus memberikan tekanan pada alam, menurut laporan ini.
“Seperti yang ditunjukkan laporan ini, tidak ada negara di dunia yang mencapai pembangunan manusia yang sangat tinggi tanpa mengakibatkan tekanan besar pada planet ini. Tapi kita bisa menjadi generasi pertama yang memperbaiki kesalahan tersebut. Itu adalah era yang berikutnya untuk pembangunan manusia,” kata Achim Steiner, Administrator UNDP.
Nilai IPM Indonesia untuk tahun 2019 adalah 0,718 yang menempatkan Indonesia pada kategori pembangunan manusia yang tinggi, menempatkannya pada 107 dari 189 negara dan wilayah. Pencapaian ini sejalan dengan tren peningkatan IPM Indonesia dari tahun 1990 hingga sekarang yang melonjak sebesar 37,3 persen.
Indonesia dalam 71,7 tahun mencatatkan kemajuan angka harapan hidup dari indeks sebelumnya yang mencapai 71,5 tahun. Selain itu, lama harapan bersekolah adalah 13,6 tahun — Indonesia telah mencatat peningkatan yang signifikan dalam indeks ini, menempatkannya pada tingkat yang sama dengan nilai rata-rata di Asia Timur dan Pasifik. PNB per kapita adalah (PPP) USD 11.459.
“Kami mencatat bahwa Indonesia terus mengalami peningkatan yang stabil dalam Indeks Pembangunan Manusia UNDP. Aksi nasional yang berani pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dan kebijakan yang tepat sasaran di Indonesia mulai menuai manfaat. Ini adalah berita yang menggembirakan di saat Indonesia menghadapi dampak pandemi COVID-19,“ kata Kepala Perwakilan UNDP Norimasa Shimomura.
Menurutnya, meskipun kita tidak akan tahu sepenuhnya dampak dari pandemi untuk satu tahun mendatang, tantangan bagi kita semua adalah memastikan kemajuan pembangunan mencakup masyarakat rentan di Indonesia, dari perempuan di pedesaan hingga yang termiskin di kantong perkotaan.
Sejalan dengan tema Anthropocene, Laporan ini memperkenalkan Planetary-Pressures Adjusted HDI – atau PHDI. IPM yang disesuaikan tekanan pada planet ini untuk Indonesia adalah 0,691, turun 3,8 persen dari IPM aslinya di 0,718.
Meskipun IPM yang disesuaikan dengan tekanan planet di Indonesia berada di atas rata-rata global, penurunannya termasuk yang terbesar di kawasan ini — menurunkan peringkat Indonesia hingga 16 peringkat di antara negara-negara yang dinilai untuk PHDI. Lebih dari 50 negara keluar dari kelompok pembangunan manusia “sangat tinggi” di bawah pengukuran PHDI.