ZONAUTARA.com – Performa Tim Nasional Indonesia U-16 kian membaik. Hal ini terlihat ketika menjalani internal game yang kedua pada pemusatan latihan atau training center (TC) Desember di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, Sabtu (19/12/2020).
Bima Sakti, pelatih Timnas U-16, membagi tim menjadi dua, Bima memutuskan ada tim Merah dan tim Hijau. Laga pun dimenangkan oleh tim Hijau dengan skor tipis 4-3.
“Hari ini lebih baik dibandingkan minggu lalu, kalau sebelumnya hanya ada satu gol, kini jumlah golnya lebih banyak, kombinasi permainan juga lebih baik,” kata Bima usai internal game, seprti yang dilansir laman PSSI.
Menurut Bima, sebenarnya pihaknya juga ingin mengadakan uji coba dengan tim lokal. Tapi karena situasi pandemi Covid-19 saat ini yang masih meningkat, rencana tersebut diurungkan dan hanya mengadakan laga internal saja.
Bukan melulu tentang siapa yang mencetak gol, Bima juga mengungkapkan bahwa semua pemainnya bermain bagus hari ini, namun dimatanya ada dua nama dan itu bukan para pencetak gol.
“Syukur Alhamdulillah, semuanya bermain bagus. Kita juga setiap laga seperti ini memilih man of the match. Ada dua pemain terpilih, Ferre (Ferre Murarri) dari tim Hijau yang berposisi sebagai pemain bertahan, dia menggalang lini belakang dengan baik, tak mengizinkan satu pun lawan yang masuk ke daerahnya,” ujar Bima.
Kemudian, jelasnya, tim Merah ada nama Sandy (Sandy Kusuma Triandy) yang berposisi sebagai gelandang. Dia mengkoordinir lini tengah, menjadi ‘jendral’ lapangan tengah yang bisa mengkoordinir kapan harus bertahan dan menyerang sehingga tim merah bisa bermain dengan baik. Terpenting dari semuanya adalah kondisi kesehatan para pemain lebih baik dan saya berharap bisa terjaga hingga akhir TC. Bima berharap, timnya bisa lebih baik lagi.
“Rencananya kami akan mengadakan internal game penutup TC di hari Selasa (22/12/2020). Semoga permainan tim lebih baik lagi, hubungan antar pemain juga lebih terjaga. Fisik pemain juga meningkat dibandingkan dari beberapa TC sebelumnya,” tuturnya.
Usai laga, semua pemain menjalani cryotherapy. Menurut pelatih fisik tim, Gilang Ramadhan, suhu dingin membantu para atlet mengurangi rasa sakit atau capek setelah berolahraga. “Otot yang tegang akan menjadi rileks dalam suhu yang dingin. Selain itu, proses ini mengurangi pembengkakan yang terjadi pada otot dan juga membantu melancarkan proses peredaran darah,” ujar Gilang.