ZONAUTARA.com – Sepanjang bulan Febuari 2021 setidaknya ada 5 fenomena langit yang dapat disaksikan tanpa alat bantu atau dengan alat bantu yang sederhana saja.
Observatorium Bosscha menyebut fenomena-fenomena langit tersebut diantaranya adalah oposisi benda langit dan konjungsi benda langit.
Bosscha menjelaskan konjungsi adalah ketika dua objek berada pada posisi bujur langit yang sama. Jika dilihat dari Bumi, kedua objek akan tampak segaris sejajar arah utara-selatan langit.
Sedangkan oposisi adalah ketika dua objek berada pada posisi bujur yang berseberangan (180 derajat). Misalnya, Bulan berada pada oposisi terhadap matahari saat fase purnama.
Ini daftar fenomena langit yang bisa dilihat sepanjang Feburari 2021:
Oposisi asteroid 18 Melpomene, pada 3 Februari
Bosscha menyampaikan oposisi asteroid 18 Melpomene akan terjadi pada Rabu (3/2). Berdasarkan pengamatan, fenomena itu akan terjadi pada pukul 04.34 WIB.
Untuk mengamati fenomena itu dibutuhkan teleskop berukuran sedang (4 inci). Bosscha mengatakan observabilitas berada di atas ufuk.
Puncak hujan meteor Alpha-Centaurid, pada 8 Februari
Bosscha menyampaikan puncak hujan meteor Alpha-Centaurid akan berlangsung pada Senin (8/2). Fenomena itu diklaim bisa disaksikan tanpa alat bantu sejak pukul 21.43 WIB hingga fajar.
Lapan mengatakan observabilitas puncak hujan meteor Alpha-Centaurid berada di atas ufuk.
Konjungsi Bulan-Saturnus, pada 10 Februari
Bosscha melaporkan konjungsi Bulan-Saturnus akan terjadi pada Rabu (10/2). Observabilitas fenomena itu berada di bawah ufuk.
Bosscha menyampaikan konjungsi itu bisa disaksikan pada pukul 18.11 WIB tanpa alat bantu.
Konjungsi Bulan-Mars, pada 19 Februari
Bosscha menyampaikan konjungsi Bulan-Mars akan berlangsung pada Jumat (19/2), pukul 05.45 WIB. Fenomena itu diklaim bisa disaksikan tanpa alat bantu dan observabilitasnya di bawah ufuk.
Oposisi asteroid 29 Amphitrite, pada 22 Februari
Bosscha melaporkan oposisi asteroid 29 Amphitrite akan terjadi pada Senin (22/2). Fenomena itu akan berlangsung pada pukul 23.46 WIB.
Bosscha berkata observabilitas fenomena itu berada di atas ufuk dan memerlukan teleskop berukuran sedang (4 inci) untuk mengamati.
Di sisi lain, Bosscha menyampaikan ada sejumlah fenomena Bulan juga akan terjadi pada bulan Februari, yakni Bulan kuarter akhir (5 Februari), Bulan baru (12 Februari), Bulan kuarter awal (18 Februari), dan Bulan purnama (27 Februari).
|CNN Indonesia