ZONAUTARA.com – Pemerintah telah mengambil alih pengelolaan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dari Yayasan Harapan Kita.
Yayasan Harapan Kita adalah yayasan yang selama 44 tahun telah mengelolah TMII dibawah kendali keluarga Soeharto.
Beberapa nama anak Soeharto masih menjadi pengurus yayasan seperti Bambang Trihatmodjo selaku pembina, Siti Hardiyanti Indra Rukmana sebagai ketua umum, dan Sigit Harjojudanto selaku ketua, serta Indra Rukmana sebagai ketua pengawas.
Pemerintah melalui Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Praktikno kini meminta Yayasan Harapan Kita dan keluarga Soeharto angkat kaki dari TMII dan memberi tenggat waktu selama tiga bulan.
“Dalam masa transisi Yayasan Harapan Kita berkewajiban menyerahkan laporan pelaksanaan dan hasil pengelolaan, serta serah terima penguasaan dan pengelolaan TMII paling lambat tiga bulan setelah diterbitkannya Perpres Nomor 19 Tahun 2021 tentang Pengelolaan TMII,” ujar Praktino di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta Pusat, Rabu (7/4/2021).
Praktino menyatakan telah membentuk Tim Transisi yang bertugas mempersiapkan dan mengawasi pelaksanaan serah terima serta pengelolaan TMII sampai terbentuknya pengelola baru.
Masyarakat memberi apresiasi atas keputusan Pemerintah yang mengambil alih pengelolaan TMII tersebut setelah sekian lama dikuasai oleh keluarga Soeharto.
Namun banyak pula netizen yang menantang Presiden Jokowi tak hanya mengambil alih TMII, tetapi berani pula untuk mengambil alih pengelolaan Freeport di Papua.
Sebagaimana diketahui PT Freeport Indonesia merupakan salah satu perusahaan tambang terkemuka di dunia yang melakukan penambangan emas dan perak di Mimika, Papua.
Freeport yang beroperasi sejak 1973, saat ini 51,2 persen sahamnya sudah dikuasai Indonesia melalui PT Inalum dan Pemerintah Daerah Papua.