ZONAUTARA.com – Topan Surigae yang merupakan perkembangan dari bibit siklon 94W kini telah bergerak menjauhi wilayah Indonesia.
Menurut Tropical Cyclone Warning Center BMKG, pada pukul 08.57 WIB, topan Surigae berada di koordinat 8,6 LU dan 136,5 BT atau sekitar 1.090 km sebelah utara Biak dan bergerak menuju barat daya dengan kecepatan 1 knot (2 km/jam) menjauhi wilayah Indonesia.
“Topan Surigae tidak akan melewati wilayah Indonesia. Arah geraknya adalah barat laut menjauhi wilayah Indonesia,” kata Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Fachri Radjab di Jakarta, Kamis (15/4/2021), dikutip dari Suara.com.
Meski telah bergerak menjauhi wilayah Indonesia, namun topan Surigae yang merupakan perkembangan dari bibit siklon 94W yang tumbuh di kawasan perairan Pasifik Barat sebelah utara Papua sejak 12 April 2021, itu akan berdampak secara tidak langsung terhadap cuaca di sebagian wilayah Indonesia.
Topan Surigae diprediksi semakin kuat dalam 24 jam mendatang dan bergerak menuju barat laut menjauhi wilayah Indonesia dengan kecepatan maksimum 60 knot (110 km/jam).
Menurut Fachri, pergerakan siklon tropis yang sudah berkembang menjadi topan tersebut bisa menimbulkan dampak tidak langsung ke wilayah Indonesia.
Topan Surigae, menurut BMKG, dalam 24 jam ke depan berpotensi menimbulkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat/petir dan angin kencang di wilayah Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua.
Di samping itu, siklon tersebut berpotensi menghadirkan gelombang dengan tinggi 1,25 sampai 2,5 meter di Laut Sulawesi, Perairan Kepulauan Sangihe-Kepulauan Talaud, Perairan Kepulauan Sitaro, Perairan Bitung-Likupang, Laut Maluku, Perairan Selatan Sulawesi Utara, Perairan Kepulauan Halmahera, Laut Halmahera, Perairan Raja Ampat bagian utara, Perairan Selatan Biak, Teluk Cendrawasih, dan Perairan Jayapura-Sarmi.
Di Perairan Manokwari, Perairan Utara Biak, Samudra Pasifik Utara Halmahera hingga Papua Barat, dan Samudra Pasifik Utara Jayapura siklon berpotensi menimbulkan gelombang dengan tinggi 2,5 sampai empat meter.
Topan Surigae juga berpotensi menghadirkan gelombang setinggi empat sampai enam meter di Samudra Pasifik utara Biak.