ZONAUTARA.com – Masing-masing daerah telah menyiapkan berbagai ketentuan untuk minindaklanjuti kebijakan Pemerintah Pusat yang melarang mudik selama kurun waktu 6-17 Mei. Larangan mudik Lebaran itu guna pengendalian penularan Covid-19.
Salah satu yang unik yang dilakukan adalah lokasi karantina bagi warga yang tetap nekat melakukan mudik. Lokasi unik itu ada di Kota Madiun, Jawa Timur dan Desa Sidomulyo di Boyolalu, Jawa Tengah.
Jika warga mereka tetap nekat mudik pada waktu yang sudah dilarang, mereka menyiapkan tempat karantina yang dianggap angker.
Dikutip dari CNN Indonesia, Kepala Desa Sidomulyo, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Moh. Sawali mengaku menyiapkan rumah yang sudah lama kosong dan dianggap angker untuk mengkarantina pemudik nekat.
“Hingga saat ini sudah ada dua orang perantau yang dikarantina di tempat yang disediakan itu,” kata Sawali, di Boyolali, Kamis (29/4).Â
Ia menambahkan kebutuhan logistik penghuni rumah itu tetap disediakan oleh Satuan Tugas Jogo Tonggo.
Sawali mengatakan penerapan kebijakan itu berdasarkan pengalaman tahun 2020. Menurut dia, warga Kecamatan Ampel yang pertama kali terpapar Covid-19 saat itu berasal dari Desa Sidomulyo. Pihaknya tidak ingin hal serupa terjadi pada masa mudik Lebaran tahun ini.
Fajar Adi Nugroho, perantau yang mudik dari Tangerang, mengaku menyesal karena nekat pulang kampung tanpa membawa surat sehat sehingga harus menjalani karantina di fasilitas yang disediakan oleh Pemerintah Desa Sidomulyo.
Terpisah, Pemerintah Kota Madiun, Jatim, pun menyiapkan sebuah rumah yang kurang terawat dan dianggap angker untuk mengkarantina pemudik di bekas Rumah Tahanan Militer (RTM) yang sudah ada sejak jaman penjajahan Belanda, di Jalan A. Yani, Kota Madiun.
Rumah itu pun sempat dikunjungi oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadir Effendy.
“Saya imbau kepada siapa saja untuk tetap tidak mudik. Mereka yang nekat mudik nanti ditaruh di sini saja,” kata Muhadjir dalam keterangan tertulis, Selasa (27/4).
Menurutnya, area itu memang sengaja disiapkan Pemkot Madiun untuk para pemudik yang nekat agar memiliki perasaan jera, lantaran bekas penjara itu memang terkenal angker di kalangan masyarakat.
“Memang terkesan angker, meskipun sudah dibersihkan dan ditata kembali oleh pihak Pemkot,” kata Muhadjir.
Meski begitu, Muhadjir mengakui tempat isolasi ini layak digunakan. “Karena ini sudah viral saya ingin memastikan seperti apa kondisinya,” kata dia.
Berdasarkan laporan dari Wali Kota Madiun, katanya, Pemerintah Kota sebetulnya sudah menyiapkan lokasi isolasi lainnya, yaitu di asrama haji. Rumah Tahanan Militer ini, ujarnya, bukan tempat isolasi utama.
“Ini sebagai alternatif terakhir kalau tempat karantina yang lain sudah penuh,” tandas dia. (CNNIndonesia)