ZONAUTARA.com – Channel YouTube milik Gojek dan Tokopedia hari ini, Senin (17/5/2021) bersama-sama merilis iklan yang mengumumkan kedua perusahaan sudah melakukan merger.
Dalam deskripsi video disebutkan, GoTo merupakan sebuah ekosistem hasil kolaborasi anak bangsa yang memudahkan masyarakat Indonesia untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan mendorong lebih banyak orang untuk berpartisipasi dalam ekonomi digital, sehingga dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi bangsa.
GoTo dipilih menjadi nama brand hasil merger kedua perusahaan startup unicorn, dan mengenalkan motto baru, Go Far Go Together.
Secara umum video berdurasi 1 menit 55 detik itu menggambarkan kesamaan visi misi GoTo melalui beberapa layanan Gojek dan Tokopedia, seperti GoFood, GoSend, GoCar, GoRide, dan layanan e-commerce di Tokopedia seperti TokoMart, Tokopedia Seller, dan sebagainya.
Menurut rumor yang beredar, GoTo akan dipimpin oleh empat eksekutif paling senior di Gojek dan Tokopedia.
Ke depannya, keempat pemimpin eksekutif tersebut akan bersama-sama membuat keputusan penting dan mengembangkan strategi bisnis secara keseluruhan, untuk perusahaan gabungan Goto, sebagaimana dikutip KompasTekno dari The Information, Rabu (14/4).
GoTo kabarnya akan memiliki tiga inti bisnis, yakni transportasi online yang dibawa Gojek, e-commerce yang diboyong Tokopedia, serta layanan pembayaran dan keuangan dengan nama Dompet Karya Anak Bangsa (DKAB).
William Tanuwijaya yang kini menjabat sebagai CEO Tokopedia, akan melanjutkan tanggung jawabnya di bisnis e-commerce. Sementara co-CEO Gojek lainnya, yakni Kevin Aluwi akan bertanggung jawab mengembangkan bisnis ride-hailing.
Group CEO, yakni Andre Soelistyo, akan mengepalai bisnis DKAB. Belum ada penjelasan resmi dari Gojek dan Tokopedia soal struktur GoTo ini.
Namun menurut laporan Bloomberg, salah satu sumber yang akrab dengan isu ini menyebut bahwa Gojek akan memegang saham lebih besar, yakni 58 persen.
Sementara sisanya, yakni 42 persen akan dipegang Tokopedia. Perusahaan hasil merger dua startup unicorn tersebut diperkirakan akan memiliki nilai valuasi hingga 40 miliar dollar AS atau sekitar Rp 581 triliun (kurs Rp 14.500).
Kabar terakhir menyebut merger keduanya sudah masuk tahap finalisasi dan kabarnya akan segera rampung dalam waktu dekat.