ZONAUTARA.com – Investasi kini tidak lagi menjadi urusan orang-orang yang paham keuangan dan indikator bisnis. Kehadiran berbagai platform bahkan membuat pelajar, mahasiswa dan ibu rumah tangga pun bisa ikut bermain di investasi.
Pandemi memang membuat segala hal berubah atau penetrasi teknologi yang lebih cepat dan masif, termasuk di sektor investasi.
Kini masyarakat Indonesia sudah bisa melakukan investasi beragam instrumen cukup dari rumah dan gadget saja, seperti istrumen pasar saham, produk keuangan, logam mulai dan yang sekarang ramai uang kripto.
Seperti diketahui saat ini jenis uang kripto sudah sangat banyak. Tentu yang paling terkenal dan pasarnya paling besar di dunia adalah Bitcoin. Selain Bitcoin ada pula Ethereum, Ripple, EOS, Litecoin dan yang saat ini lagi ramai adalah Dogecoin. Disamping itu masih ada ratusan jenis uang kripto lainnya.
Pertanyaan yang sering dilontarkan soal investasi pada uang kripto yang memberi margin keuntungan yang besar ini adalah, apakah model invetasi ini aman?
Mengutip dari detik.com, Analis Senior CSA Research Institute, Reza Priyambada mengatakan uang kripto bisa menjadi instrumen investasi. Sebab, menurutnya kegiatan investasi pada dasarnya upaya menanamkan modal atau dana dengan harapan bisa mendapatkan keuntungan atau return di mana depan. Sementara instrumen investasi adalah untuk melindungi aset yang dimilikinya.
“Jika dilihat dari kedua terminologi tersebut maka uang kripto dapat dijadikan sebagai instrumen investasi,” kata Reza saat dihubungi detikcom, Jakarta, Rabu (19/5/2021).
Meski bisa sebagai instrumen investasi, Reza menilai uang kripto seperti bitcoin cs tidak masuk dalam daftar investasi konvensional seperti deposito, emas, valas, properti, obligasi, maupun saham.
Jika dilihat dari sisi keuntungan, Reza mengatakan investasi uang kripto bisa lebih menguntungkan. Sebab kenaikan harganya sangat tinggi dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya. Apalagi saat ini, pamor bitcoin cs sedang naik daun.
Namun demikian, Reza menyebut dibalik keuntungan yang besar terdapat banyak risiko yang harus ditanggung oleh para penanam modal.
Risiko itu muncul karena liarnya pergerakan mata uang kripto dan buktinya sudah banyak seperti cerita-cerita tentang trader yang frustasi karena rugi besar.
Oleh karenanya, banyak yang menyarankan bagi para calon investor di pasar uang kripto harus memiliki tanggung jawab atas tindakannya. Ketika bertransaksi, sebaiknya mempelajari cara membaca indikator chart.
“Kalau terkait dengan risiko, sama-sama berisiko. Tapi, secara umum uang kripto bisa lebih berisiko karena tidak ada underlying asset yang mendasarinya,” ungkapnya.