ZONAUTARA.com – Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) tahun 2020 mengamali penurunan. Dari data yang dihimpun di Dinas Kesehatan (Dinkes) Bolmong, di tahun 2020 tercatat 45 kasus demam berdarah. Angka ini jauh menurun, dibanding pada tahun 2019 yang mencapai 127 kasus.
Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Bolmong, Yusuf Detu, penurunan kasus DBD dimulai pada pertengahan tahun 2020.
“Yang paling tinggi di Desa Tanoyan, tercatat 12 kasus di tahun 2020, tertinggi terjadi pada bulan Februari dan Maret,” ungkapnya dikutip dari Bumantara.id, Kamis (20/5/2021).
Menurutnya, menurunnya kasus DBD ini diakibatkan karena kurangnya warga yang melakukan pemeriksaan kesehatan di layanan kesehatan. Pasalnya, warga seakan enggan ke fasilitas kesehatan dikarenakan adanya pandemi Covid-19.
“Kami imbau kepada masyarakat agar tetap meningkatkan kewaspadaan, dan tetap turut andil dalam upaya pencegahan DBD bersama Pemkab Bolmong. Apalagi saat ini cuaca tidak menentu. Selain itu, jangan sampai ada genangan air yang menjadi sarang nyamuk” ujarnya.
Penyakit yang banyak muncul di negara tropis ini kata Yusuf, tidak boleh diremehkan karena dapat berujung pada kematian.
Penyakit ini dapat menyerang orang dewasa maupun anak-anak. Karena itu kata Yusuf, perlu melakukan langkah-langkah pencegahan DBD.
“Ikuti panduan pencegahan DBD baik dengan 3M maupun 5M untuk melindungi keluarga dari penyakit yang ditularkan nyamuk Aedes aegypti ini” tegasnya.
Ia juga berharap di tahun 2021, angka penyakit DBD akan semakin menurun.
“Semoga di tahun 2021, angka penyakit DBD-nya akan terus menurun,” tegasnya. (zayn)