ZONAUTARA.com – Prediksi berbagai pihak atas naiknya kasus baru harian Covid-19 pasca mudik Lebaran terbukti. Hingga pekan keempat setelah Lebaran dan musim mudik, angka kasus baru masih terus terjadi. Juru Bicara Satgas Covid-19 Prof Wiku Adisasmito memprediksi, kondisi ini masih akan terus berlangsung hingga 7 – pekan usai mudik Lebaran.
Lonjakan kasus baru tertinggi terjadi pada 7 hingga 13 Juni 2012, yang naik sebesar 38,3% dibanding pekan sebelumnya. Kontribusi kasus tertinggi dicatat dari DKI Jakarta yang menemukan 7.132 kasus baru Covid-19 dalam sepakan. Kemudian, Jawa Tengah naik 4.426 kasus, Jawa Barat naik 2.050 kasus, DI Yogyakarta naik 973 kasus, dan Jawa Timur naik 939 kasus.
“Terjadi kenaikan kasus positif sebesar 38,3% secara nasional di minggu ini, ini merupakan peningkatan yang signifikan,” kata Wiku dalam konferensi pers virtual, Kamis (17/6).
Selain angka kasus baru harian yang mengalami lonjakan, angka kematian juga menunjukkan kenaikan, yakni sebesar 4,9% dibanding pekan sebelumnya.
Wiku mengatakan, meski angka tersebut kecil, namun tetap tidak bisa ditolerir karena seharusnya angka kematian dapat terus ditekan setiap minggunya.
Adapun, daerah dengan angka kematian tertinggi dalam sepekan terakhir antara lain, Jawa Timur naik 43 kematian, Sumatera Barat naik 24 kematian, Aceh naik 24 kematian, DI Yogyakarta naik 13 kematian, dan Sumatera Utara naik 12 kematian.
Saat angka kasus baru dan angka kematian mengalami kenaikan, angka kesembuhan justru mengalami penurunan sebesar 6,9% dibandingkan pekan sebelumnya.
“Hal ini merupakan perkembangan yang sangat tidak diharapkan, di mana saat kasus meningkat harusnya dibarengi pula dengan meningkatnya kesembuhan,” ujar Wiku.
Namun, Wiku mengatakan tetap mengapresiasi lima provinsi dengan tingkat kesembuhan tertinggi. Provinsi Jawa Tengah naik 2.209 kesembuhan, DKI Jakarta naik 2.200 kesembuhan, Kepulauan Riau naik 1.956 kesembuhan, Jambi naik 489 kesembuhan, dan DI Yogyakarta naik 429 kesembuhan.
Ia menyebut, peningkatan kasus positif dan kematian ini disebabkan oleh tingginya mobilitas masyarakat selama libur Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah. Seperti misalnya, mengunjungi rumah sanak saudara, melakukan perjalanan ke luar wilayah, wisata maupun berkunjung ke pusat perbelanjaan.
Selain itu, Wiku menjelaskan, bahwa lonjakan kasus Covid-19 pada periode satu bulan setelah Lebaran tahun ini, lebih signifikan ketimbang lonjakan pada periode yang sama tahun 2020 lalu. Ia menyampaikan, lonjakan kasus pada pekan keempat setelah Lebaran 2021 tercatat 112,22%. Angka ini lebih tinggi dari pada lonjakan kasus Covid-19 pada empat pekan setelah Lebaran 2020 lalu, yakni 93,11%.
“Kenaikan yang signifikan tahun ini tidak dipungkiri karena pada pekan keempat setelah Lebaran, terjadi penambahan kasus secara signiikan dibandingkan pekan-pekan sebelumnya. Dalam sepekan terakhir, kenaikan bisa dua kali lipat,” kata Wiku.
Wiku mengimbau agar masyarakat terus menjalankan protokol kesehatan. Gerakan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun harus dijalankan dengan disiplin.
| Katadata.co.id