ZONAUTARA.com – Ratusan tenaga medis di Thailand terinfeksi virus Corona meski sudah mendapat vaksin sinovac, hal ini menjadi landasan munculnya rencana kebijakan pencampuran vaksin jenis Sinovac dan AstraZeneca.
Pemberian vaksin campuran ini terbagi menjadi dua tahap, tahap pertama pemberian vaksin Sinovac dan pada tahap kedua akan diberikan vaksin AstraZeneca.
Sedangkan para tenaga medis yang sudah divaksin menggunakan Sinovac, akan mendapat vaksin ketiga menggunakan dosis AstraZeneca atau vaksin berbasis mRNA seperti Pfizer-BioNTech sebagaimana dilansir BBC, Senin (12/7).
Sementara vaksin Pfizer-BioNTech yang disumbangkan oleh Amerika Serikat (AS) akan segera tiba di negara tersebut.
Saat kloter pertama vaksin Sinovac datang ke Thailand, negara tersebut langsung memberikan vaksin itu kepada tenaga kesehatan dan tenaga medis pada Februari lalu.
Pada Minggu (11/7), Kementerian Kesehatan Thailand mengatakan, dari sekitar 677.000 staf medis yang divaksinasi penuh dengan Sinovac, 618 di antaranya terinfeksi Covid-19 antara April hingga Juli.
Dari 618 orang tersebut, seorang perawat meninggal dunia dan satu staf medis masih dalam kondisi kritis.
Sinovac memiliki tingkat efikasi 65,9 persen terhadap Covid-19, kemanjuran 87 persen mencegah rawat inap dan 86,3 persen efektif mencegah kematian.
Data ini berdasarkan sebuah penelitian yang diterbitkan di Jurnal New England Journal of Medicine hasil dari Chile.
Hingga saat ini, kasus Covid-19 di Thailand tengah melonjak dengan 9539 kasus baru dan 86 Â kematian pada Senin.
Total keseluruhan, kasus Covid-19 yang terjadi di Thailand hingga saat ini sebanyak 336.000 kasus terkonfirmasi, 2.711 meninggal dan 26.873 kasus sembuh.