ZONAUTARA.COM – Berbagai negara di dunia berlomba memproduksi vaksin untuk menangkal penularan virus Corona. Hingga kini sudah ada beberapa macam dan merekj vaksin Covid-19 yang digunakan untuk program vaksinasi di seluruh dunia.
Sinovac merupakan merek vaksin Covid-19 pertama yang beredar di Indonesia. Vaksin ini diproduksi oleh perusahaan asal China. EUA untuk sinovac pertama kali diterbitkan pada 11 Januari 2021 dan menyebut bahwa efikasi vaksin ini mencapai 65,3 persen terhadap virus Corona.
Tak berselang lama, hadir pula CoronaVac. Vaksin besutan PT Bio Farma ini mengandung bahan baku yang berasal dari Sinovac, sayangnya saat peluncuran BPOM tidak menyebutkan efikasi jenis vaksin ini.
Pada kesempatan tersebut, Kepala BPOM Penny K. Lukito hanya menyampaikan bahwa keamanan dan keefektifan CoronaVac menyerupai Sinovac yang diproduksi di Beijing.
Deretan selanjutnya, hadir AstraZeneca, vaksin yang diproduksi dan dikembangkan oleh Oxford University.
Dari keterangan BPOM, efikasi vaksin dengan 2 dosis standar, terhitung sejak 15 hari pemberian dosis kedua hingga pemantauan sekitar dua bulan menunjukkan efikasi sebesar 62,10 persen.
Vaksin berikutnya yang tersedia di Indonesia adalah Sinopharm yang merupakan produksi dari perusahaan asal Beijing, Bio-Institute Biological Products Co., satu anak perusahaan dari China National Biotec Group (CNBG). Berdasarkan studi, efikasi vaksin Sinopharm mencapai 78,02 persen.
BPOM telah menerbitkan EUA untuk Sinopharm pada 30 April 2021. Pemerintah memutuskan vaksin ini digunakan dalam program Vaksin Gotong Royong.
Masuk bulan Juli, BPOM tercatat menerbitkan EUA untuk dua vaksin lagi. Pertama yakni penerbitan EUA untuk vaksin Moderna pada 2 Juli 2021.
Vaksin Moderna merupakan vaksin yang dikembangkan dengan platform mRNA. Vaksin ini diberikan secara injeksi intramuscular, dosis 0,5 ml dengan dua kali penyuntikan dalam rentang waktu satu bulan.
BPOM menerangkan berdasarkan pengamatan pasca suntikan kedua, efikasi Moderna sebesar 94,1 persen pada kelompok usia 18 hingga di bawah 65 tahun dan 86,4 persen pada kelompok usia 65 tahun ke atas.
Terakhir, BPOM telah menerbitkan EUA untuk vaksin Pfizer pada Kamis (15/7). Rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) menyatakan, efikasi Pfizer mencapai 95,5 persen pada usia 16 tahun ke atas, dan pada remaja usia 12-15 tahun efikasinya sebesar 100 persen.
Berdasarkan keterangan tersebut, dapat disimpulkan bahwa secara umum vaksin jenis Pfizer ini aman digunakan pada semua kelompok usia.