Resmi diteken, BUMN gandeng rumah sakit luar negeri dirikan cabang di Indonesia

ZONAUTARA.COM – Kerjasama dengan rumah sakit internasional telah diteken oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pimpinan Erick Thohir. Rencananya rumah sakit tersebut akan membangun cabang di Indonesia, hal ini dilakukan agar ekosistem kesehatan di Indonesia semakin baik.

Kendati demikian, hingga saat ini Erick masih belum menyampaikan lebih lanjut mengenai identitas perusahaan maupun rumah sakit yang akan bekerja sama dengan BUMN tersebut.

“Kami invite perusahaan dan rumah sakit untuk membuka cabangnya di Indonesia, BUMN mendahului,” jelas Erick, Kamis (15/7).

Selain itu, ia juga mengatakan pihaknya telah membangun one stop health service di Bali. Menurutnya, Indonesia memiliki pangsa pasar cukup besar di sektor kesehatan.

“Ada 600 ribu masyarakat Indonesia pergi ke luar negeri untuk berobat, ratusan miliar di-spend, market ada. Ayo bangun ekosistem yang ada di Indonesia,” ucapnya.

Tahun lalu, Erick mengatakan pemerintah melihat perlu membangun pusat kesehatan di Indonesia yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat dalam dan luar negeri. Bagi masyarakat Indonesia, pusat kesehatan ini bisa memberikan layanan pemeriksaan hingga pelatihan perawat dan dokter dari dalam negeri.

Pelatihan perawat dan dokter nantinya bisa menjadi solusi bagi penyerapan lulusan akademi keperawatan dan perguruan tinggi di dalam negeri. Di sisi lain, mereka yang sudah melangsungkan pelatihan di training center Bali akan dibukakan akses untuk memperoleh kesempatan kerja di Jepang.

Advertisment:

Hal tersebut agar tenaga medis di Indonesia senantiasa terus mengembangkan kemampuannya. Pelatihan perawat dan dokter nantinya bisa menjadi solusi bagi penyerapan lulusan akademi keperawatan dan perguruan tinggi di dalam negeri. Di sisi lain, mereka yang sudah melangsungkan pelatihan di training center Bali akan dibukakan akses untuk memperoleh kesempatan kerja di Jepang.

“Pasar Jepang dibidik karena mempunyai kebutuhan yang tinggi, namun tidak semuanya bisa mereka penuhi sendiri. Sehingga, ini merupakan kesempatan besar bagi pekerja Indonesia agar bisa memasuki pasar internasional,” pungkasnya.