ZONAUTARA.COM – Menyusul temuan perbedaan data kematian yang dilaporkan oleh LaporCovid-19 dan data Satgas Covid-19 Pemerintah Pusat, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyampaikan tanggapannya.
Wiku mengatakan data kematian Covid-19 tidak pernah diotak-atik, pengumpulan data tersebut menurut Wiku dilakukan secara terkontrol dan terstruktur.
Berdasarkan pemaparan LaporCovid, perbedaan data kematian yang mereka temukan di daerah dan pusat mencapai angka 20 ribu kasus.
Kendati demikian, Wiku menegaskan bahwa tidak ada manipulasi data yang dilakukan.
“Kalau ada otak-atik data pasti diketahui juga oleh orang lain. Dan ada keanehan dan diketahui orang lain. Kan kita ngontrol semua, Menko (menteri koordinator) itu ngontrol terus itu setiap hari rapat koordinasi nasional. Itu kan dikontrol terstruktur,” jelas Wiku pada Kamis (22/7/2021).
Wiku menjelaskan ada beberapa faktor yang memungkinkan perbedaan data kematian di pusat dan daerah. Pertama, adanya perbedaan definisi mengenai kematian.
Wiku menyebut data kematian yang dicatat oleh Satgas sudah melewati tahap konfirmasi atau pasien yang dinyatakan meninggal sudah dipastikan karena Covid-19.
“Perbedaan angka ini dapat disebabkan karena perbedaan definisi kematian yang dicatatkan di sumber tersebut dan yang ditetapkan oleh pemerintah,” ucap dia.
Kedua, kata Wiku, perbedaan data dapat disebabkan adanya ketertundaan (delay) pelaporan data daerah ke pusat. Ia menyebut dengan lonjakan kasus seperti saat ini, tenaga kesehatan akan lebih dulu mendahulukan tes dan pencatatan orang yang terkonfirmasi positif covid-19 dibandingkan data kematian.
“Pada kasusnya tinggi, beban tenaga kesehatan termasuk petugas lab, tinggi kan? nah kalau tinggi, antara memeriksa serta mencatat melaporkan, dipilih yang mana? meriksa dong,” ucap dia.
“Entri data [kematian] nya pasti dinomorduakan karena mereka ingin memberikan pelayanan yang baik adalah testing dulu. Sehingga datanya delay begitu,” imbuhnya.
Sebelumnya, data analyst LaporCovid-19, Said Fariz Hibban mengatakan per Rabu (21/7) pihaknya mencatat total kematian akibat Covid-19 mencapai 98.014 kasus. Sementara, berdasarkan data Satuan Tugas (Satga) covid-19 total kematian pada hari yang sama mencapai 77.583 kasus.
Sehingga berdasarkan data tersebut, Said dalam kanal YouTube Lapor Covid 19 menyampaikan terdapat perbedaan yang sangat besar, sekitar 20 ribu data.