ZONAUTARA.COM – Dari update perkembangan kasus virus Corona di Indonesia pada Jumat (30/7), jumlah kasus orang yang terpapar virus ini bertambah sebanyak 41.168 kasus. Sehingga, sampai saat ini akumulasi kasus virus Corona di Indonesia sejak Mei 2020 menjadi 3.372.374.
Berdasarkan data yang diolah oleh Satgas Penanganan Covid-19 pusat, pada Jumat kemarin ada sejumlah 44.550 pasien dinyatakan sembuh, sehingga akumulasi kasus pasien sembuh sejak Maret 2020 hingga saat ini menjadi 2.730.720.
Sedangkan, kasus kematian masih tergolong tinggi. Sebanyak 1759 pasien dinyatakan meninggal dunia. Sehingga, akumulasi kasus kematian sejak Maret 2020 hingga saat ini menjadi 92.311.
Kasus aktif terkini ada sebanyak 549.343 atau turun 5.141 dari hari sebelumnya. Kasus aktif merupakan jumlah pasien yang masih terinfeksi virus corona. Adapun jumlah spesimen yang diperiksa sebanyak 252.184
Pemerintah pusat dan daerah masih terus berupaya untuk menanggulangi pandemi virus corona di tanah air. Berbagai kebijakan telah diterapkan selama virus corona mewabah di Indonesia sejak 2020 lalu.
Penerapan PPKM dilakukan sesuai level. Daerah dengan tingkat penularan virus corona paling tinggi menerapkan PPKM Level 4. Kemudian daerah lain ada yang menerapkan PPKM Level 3, 2 dan 1 sesuai dengan tingkat penyebaran di wilayah masing-masing.
PPKM merupakan kebijakan yang digunakan pemerintah untuk menanggulangi lonjakan kasus Covid-19 beberapa pekan setelah Idulfitri. Menurut Kepala Satgas Penanganan Covid-19 Ganip Warsito, sebenarnya kasus virus corona telah mengalami penurunan. Telah mencapai puncak pada 18 Juli lalu.
Sejumlah kepala daerah pun mengatakan demikian. Misalnya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang mengatakan lonjakan kasus sudah mulai menurun. Meski begitu, dia meminta masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan.
Terbaru, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah tengah menyiapkan program untuk mengubah situasi pandemi Covid-19 menjadi endemi. Program itu mulai dilaksanakan 2022 mendatang.
Airlangga juga mengatakankan bahwa pihaknya akan melihat perkembangan pandemi pada tahun depan.
“Bapak Presiden menyebutnya transisi dari pandemik menuju endemik,” tambah Airlangga, Kamis (29/7).