ZONAUTARA.COM – Sebelumnya, pelatih ganda putri di Indonesia tak pernah mendapat sorotan. Pasalnya, prestasi ganda putri Indonesia belakangan memang biasa-biasa saja jika dibandingkan dengan grup lainnya. Ganda putri di Indonesia telah lama vakum mendapatkan medali di Olimpiade.
Namun, sejarah tersebut kini telah berubah. Lewat kemenangan ganda putri Greysia Polii / Apriyani Rahayu, kini Indonesia berhasil memboyong medali emas di Olimpiade Tokyo 2020.
Tak dapat dipungkiri, keberhasilan tersebut berasal dari banyak faktor selain karena kehebatan keduanya. Dibalik usaha keras keduanya, ada seorang pelatih yang selalu memberi masukan dan strategi di setiap performa keduanya.
Dia adalah Eng Hian, pelatih yang pernah hampir terdepak dari Pelatnas Cipayung pada 2016 lalu.
“Saya pernah dihubungi Eng Hian bahwa dia akan didepak pada 2016. Saat itu saya berikan motivasi. Saya lihat Eng Hian ini pelatih bagus, rugi jika pelatnas melepaskannya. Syukur akhirnya tetap dipertahankan dan membuktikan kemampuannya dengan emas Olimpiade,” kata mantan pebulu tangkis tunggal putra Hariyanto Arbi dikutip dari Republika.co.id, Senin (2/8).
Eng Hian merupakan ganda putra Indonesia yang sempat membela Inggris. Bersama Flandy Limpele, Eng Hian meraih perunggu di Olimpiade Athena 2004.
Hariyanto melihat Eng Hian sebagai pelatih bagus. Ia memuji Eng Hian mau turun langsung melatih pemainnya.
“Setiap saya berkunjung ke Pelatnas, saya lihat dia sendiri yang mengajari dan memberikan pukulan stroke kepada pemainnya,” ungkap Hariyanto.
Menurut pemilik julukan Smash 100 Watt kala masih bermain, kedekatan pelatih dengan pemain seperti ini sangat penting. Memberikan pukulan stroke langsung kepada pemain, dinilai Hariyanto, penting dibandingkan pelatih yang hanya duduk dan berdiri memberi instruksi dari pinggir lapangan.
“Eng Hian sudah mempersiapkan pemainnya baik segi fisik dan mental. Lihat saja permainan Greysia/Apriyani tenang dan konsisten sepanjang pertandingan Olimpiade. Dia juga pintar membaca permainan lawannya, sehingga memberikan masukan yang tepat kepada pemainnya,” lanjutnya.
Hariyanto seperti orang kebanyakan, awalnya tidak menduga nomor ganda putri dapat merebut emas. Melihat peta kekuatan, ia memprediksi ganda putri paling maksimal sekadar meraih medali.
Namun Hariyanto menemukan peluang tersebut saat Greysia dan Apriyani berhasil mengalahkan pasangan Jepang. Saat itu terlihat dengan jelas peluang besar meraih medali emas.
“Saya mulai melihat ada peluang untuk bisa merebut emas. Ternyata akhirnya terwujud,” pungkas Hariyanto.