ZONAUTARA.COM – Persediaan vaksin Moderna di Indonesia saat ini difokuskan untuk penyuntikan booster atau suntikan ketiga bagi para tenaga kesehatan (nakes).
Hal tersebut disampaikan oleh Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi.
Kebijakan tersebut diputuskan setelah dilakukan pemeriksaan masa kadaluwarsa 8.000.160 dosis vaksin dari Amerika Serikat yang sudah tiba di Indonesia dalam beberapa kali kedatangan.
Selanjutnya, setelah kebijakan suntikan booster terlaksana, persediaan vaksin sisanya akan dikhususkan untuk vaksinasi ibu hamil dan masyarakat umum.
“Nanti akan kita distribusikan untuk masyarakat umum setelah tentunya kepada nakes ya. Kalau terkait masa kedaluwarsa masih lama ya, ada yang Desember 2021, dan Januari 2021, jadi tidak terlalu bermasalah,” kata Nadia, Selasa (10/8).
Nadia juga mengaku bahwa vaksin Moderna ini memiliki sedikit kesulitan dalam hal distribusi. Sebab, vaksin jenis mRNA memang harus disimpan dalam penyimpanan khusus. Vaksin ini berbeda dengan vaksin-vaksin sebelumnya yang aman dalam suhu kulkas, yakni 2-8 derajat celcius.
Sementara Moderna harus disimpan di suhu paling minimal minus 20 derajat celcius. Penyimpanan dalam suhu minus 20 derajat celcius di wilayah Indonesia yang bersuhu tropis memang butuh teknologi khusus. Oleh karena itu, kedatangan vaksin Moderna dilengkapi dengan teknologi penyimpanan yang telah disiapkan oleh pengirim sebelumnya.
“Kita memang agak sedikit hati-hati ya, karena memang pengelolaan rantai dinginnya berbeda,” jelas Nadia.
Lebih lanjut, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes ini sekaligus menegaskan bahwa vaksin booster sejauh ini hanya untuk nakes saja. Sementara masyarakat umum yang bakal menerima vaksin Moderna hanya untuk kebutuhan dosis satu dan dosis dua.
Selain itu, Nadia memstikan masyarakat yang mengikuti vaksinasi akan mendapat vaksin yang sama di suntikan pertama dan kedua.
“Pencampuran merek vaksin sejauh ini hanya untuk booster atau vaksin dosis ketiga saja,” tandasnya.