ZONAUTARA.COM — Sebanyak 12 ribu warga negara asing dan juga warga lokal Afghanistan yang bekerja untuk kedaulatan besar, dan kelompok internasional telah berhasil dievakuasi sejak ibu kota Kabul diduduki Taliban.
Hal tersebut berdasarkan keterangan seorang pejabat NATO yang enggan disebutkan identitasnya.
Tak hanya itu, pejabat tersebut juga menyebutkan bahwa evakuasi terbilang lambat karena menghindari resiko bentrok.
“Kami tidak ingin bentrokan dalam bentuk apapun dengan anggota Taliban atau warga sipil di luar bandara,” tambahnya, dilansir dari Reuters, Sabtu (21/08/2021).
Beberapa negara diketahui telah berjuang untuk mempercepat proses evakuasi di tengah kekacauan dan laporan kekerasan Taliban.
Sementara, Taliban bertanggung jawab atas kekacauan di bandara. Kekacauan terjadi karena ribuan orang yang putus asa untuk melarikan diri.
Pejabat NATO dan Taliban mengatakan terdapat 12 orang yang tewas di dalam dan sekitar bandara. Taliban membawa senjata di sekitar bandara dan mendesak warga yang tak memiliki dokumen perjalanan untuk pulang.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan pemerintah juga telah mengevakuasi 26 warga negara Indonesia dari Afghanistan di tengah peningkatan ketidakpastian setelah Taliban menduduki Istana Kepresidenan.
“Alhamdulillah, pemerintah Indonesia telah berhasil mengevakuasi WNI dari Kabul, Afghanistan, dengan pesawat TNI AU,” ujar Retno.
Retno mengatakan bahwa saat ini, pesawat TNI AU yang mengangkut WNI itu sudah berada di Islamabad untuk melanjutkan penerbangan ke Indonesia.
“Tim evakuasi membawa 26 WNI termasuk staff KBRI, 5 WN Filipina, dan 2 WN Afghanistan (suami dari WNI dan staff lokal KBRI),” tulis Retno melalui Twitter.
Sementara, hingga saat ini kondisi di Afghanistan masih terbilang tidak stabil. Bahkan, warga sipil sempat memenuhi landasan pacu bandara Kabul, pada Selasa (17/08/2021), dan menyebabkan beberapa penerbangan diberhentikan.