ZONAUTARA.com – Setelah selesai digunakan sebagai vaksin untuk para tenaga kesehatan, kini vaksin Moderna mulai didistribusikan untuk masyarakat umum.
Vaksin Moderna sendiri merupakan vaksin berbasis pada mRNA yang merupakan vaksin yang dibuat dengan protein spike yang ada di permukaan virus Covid-19.
Saat vaksin memasuki tubuh, sel-sel tubuh akan bekerja mengenali spike tersebut. Sehingga produksi antibodi dapat dilakukan dengan lebih cepat.
“mRNA ini juga dikenali sebagai benda asing sehingga sistem imun terstimulasi dan akan melihat protein spike sebagai benda asing. Alhasil langsung terbentuk antibodi,” kata Ines Atmosukarto, doktor dan ahli molekuler dan biologi seluler dari Universitas Adelaide, Australia, dilansir dari CNN.
Lebih lanjut, Ines mengatakan bahwa sejauh ini efek samping vaksin Moderna tidak jauh berbeda dengan vaksin Covid-19 jenis lain.
“Ya rasa tidak enak, panas, ngilu, meriang itu karena sistem imun kita terstimulasi. KIPI tersebut sifatnya sementara. Setelah 24-48 jam biasanya hilang,” katanya
“Memang ada laporan myocarditis (inflamasi jantung) pada orang muda, umumnya laki-laki. Namun ini juga sementara. Setelah beberapa hari hilang. Jangan lupa penyakit Covid-19 malah menyebabkan myocarditis yang lebih lama,” papar Ines lebih lanjut.
Sementara, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengatakan efek samping vaksin Moderna bisa berupa nyeri otot hingga sakit kepala. Kelelahan juga dapat dirasakan seseorang yang disuntik vaksin Moderna.
Kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito mengatakan efek samping seperti itu masih bisa ditoleransi. Efek samping pun umumnya baru terasa usai penyuntikan kedua.
“Gejalanya masih bisa ditoleransi. Kejadian paling sering itu nyeri, kelelahan, nyeri di tempat suntik, sakit kepala, nyeri otot sendi,” kata Penny, Juli lalu.
Meski ada efek samping, Penny memastikan vaksin ini aman digunakan untuk usia 18 tahun ke atas bahkan lansia.
Tak hanya itu, Penny juga menjelaskan vaksin Moderna ini aman digunakan pada pasien dengan riwayat penyakit bawaan atau komorbid.
Mereka dengan penyakit bawaan seperti paru-paru kronis, jantung, obesitas, liver, hingga HIV dan diabetes tak masalah dengan vaksin Moderna.
“Aman digunakan pada kelompok populasi komorbid berdasar uji klinis fase tiga,” kata Penny.
Sementara menurut WHO dan CDC AS, berikut efek samping vaksin Moderna paling umum:
- Nyeri, bengkak atau kemerahan di tempat suntikan
- Kelelahan
- Sakit kepala
- Nyeri otot atau sendi
- Panas dingin
- Mual dan muntah
- Demam
Selanjutnya, pada tahap suntikan kedua. Efek yang dihasilkan tidak akan separah saat suntikan pertama.