bar-merah

Ketahui 5 mitos vs fakta sikap seorang pemimpin

mitos vs fakta pemimpin
Ilustrasi (Sumber: pexels.com)

ZONAUTARA.com – Ketika mendengar kata pemimpin, apa yang terbayang di kepala anda? Apakah seseorang yang berdiri tegap? Tegas dalam memutuskan sesuatu? Atau seseorang yang semena-mena?

Setiap orang pasti memiliki gambaran tersendiri bagaimana seorang pemimpin di kepalanya. Namun jangan sampai anda menggeneralisasi sikap seorang pemimpin seperti apa yang ada di kepala anda. Karena hidup ini luas dan seseorang memiliki karakter yang berbeda-beda, maka lebih baik untuk memahami karakter per individu.

Lalu, apa saja mitos dan fakta dari sikap seorang pemimpin? Simak ulasannya berikut.

1. Pemimpin tak punya banyak waktu

Setiap orang memiliki jatah waktu yang sama. Seorang pemimpin dianggap tak punya banyak waktu karena mereka merupakan orang yang memiliki banyak kepentingan dan kegiatan, maka dari itu, kesimpulan tersebut datang.

Namun, jangan selalu berpikir bahwa seorang pemimpin selalu tak punya waktu. jika anda memiliki kepentingan dengannya, tetap katakan. Karena waktu tiap orang dapat disisihkan, tergantung di mana anda dan keperluannya diprioritaskan.

2. Pemimpin mengetahui semua jawaban

Jangan anggap semua pertanyaan di dunia ini dapat dijawab oleh pimpinan anda. Atau semua permasalahan hidup dapat selesai oleh ucapannya. Tentu saja tidak.

Pemimpin, sama seperti kita, memiliki banyak keterbatasan sikap maupun pengetahuan. Pengetahuan di dunia ini sangat luas dan tentu kita tidak bisa mengetahui semuanya.

Kerja tim di bawah kepemimpinannya lah yang memungkinkan segala pertanyaan yang berhubungan dengan pekerjaan, akan mendapat jawaban. Pemimpin mungkin memang akan lebih menguasai bidang yang digeluti. Sama seperti kita.

3. Pemimpin tidak mengindahkan keputusan dari perasaannya

Beberapa orang sering berpikir bahwa seorang pemimpin selalu mengandalkan logikanya, sampai tak mempertimbangkan perasaannya.

Di banyak waktu, hal itu benar. Seorang pemimpin memang dituntut untuk memutuskan banyak hal berdasarkan fakta dan logika, bukan perasaannya.

Namun tak bisa dipungkiri bahwa di banyak aspek, perasaan secara langsung maupun tidak langsung pun mempengaruhi. Insting dan gut feeling yang dimiliki seseorang juga merupakan bagian dari perasaannya, lho!

4. Pemimpin selalu berpendidikan tinggi

Pemimpin selalu diidentikkan dengan seseorang yang memiliki tingkat pendidikan tinggi dengan banyak gelar yang mengekori namanya. Apakah betul? Tidak selalu.

Pemimpin akan baik dalam memimpin bukan karena gelar yang disematkan saja, melainkan juga bagaimana dia menyelesaikan masalah, bagaimana dia mengolah sumber daya yang ada, dan hal lainnya. Dan banyak juga lo, pemimpin dengan latar belakang pendidikan yang biasa-biasa saja.

5. Seorang dengan kepribadian tertentu memimpin lebih baik

Banyak yang berpikir bahwa seseorang dengan kepribadian ektrovert merupakan pemimpin yang baik. Nyatanya, mau introvert atau ekstrover, keduanya memiliki kelebihan dalam gaya kepemimpinan masing-masing.

Beberapa hal ini memang tak bisa menggambarkan semua karakter pemimpin. Masing-masing orang memiliki perangai sendiri-sendiri dan semua tergantung individu yang menjalankan.



Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat



Share This Article
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com