ZONAUTARA.COM- Forum Anak Nasional (FAN) menyambut baik pembelajaran tatap muka yang mulai berlangsung di berbagai sekolah di Indonesia. FAN mengajak siswa di seluruh Indonesia tetap patuh menerapkan protokol kesehatan selama proses pembelajaran di sekolah berlangsung.
“Kami senang jika pembelajaran tatap muka dapat berlangsung kembali. Dengan pembelajaran tatap muka saat ini meskipun masih terbatas, membuat semangat belajar kami semakin meningkat,” kata Ketua Pengurus FAN Nasional, Muhammad Aqsha Dewantoro.
Dirinya mengungkapkan selama pembelajaran online, mereka menghadapi berbagai kesulitan, seperti jaringan internet yang kadang bermasalah, kemampuan menyerap pelajaran yang menurun, kesempatan bermain dengan sesama siswa sekolah menjadi sulit, mengenal teman-teman baru hanya lewat online, dan lain sebagainya.
Aqsha mengharapkan seluruh siswa dapat melaksanakan protokol kesehatan selama di sekolah agar kasus Covid-19 tidak meningkat setelah pembelajaran tatap muka berlangsung. Protokol kesehatan itu adalah rajin mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, tidak makan di sekolah, tidak kumpul-kumpul dengan teman sekolah, dan tidak saling meminjamkan barang/peralatan sekolah.
“Kami tidak ingin sekolah menjadi klaster baru akibat berlangsungnya pembelajaran tatap muka. Kita jaga Prokes ya, teman-teman,” ujar siswa SMAN 4 kendari ini.
Ia mengatakan FAN berterima kasih kepada Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga yang tidak berhenti mengingatkan agar pembelajaran tatap muka harus aman bagi anak agar tidak terpapar Covid-19.
Sementara itu di Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) sekolah tatap muka dibuka sejak tanggal 6 September 2021. Bupati Bolmut Depri Pontoh terus memastikan agar sekolah tatap mula di Bolmut benar-benar mematuhi protokol kesehatan.
“Pihak sekolah harus mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan prosedur protokol kesehatan di sekolah,” tegas Bupati.
Sebagai langkah awal sekolah tatap muka secara langsung agar pihak sekolah mengatur shift di masing-masing kelas sehinga tidak terjadi kerumunan peserta didik.
“Saya juga meminta agar Sekolah terus membenahi fasilitas kesehatan dalam upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di sekolah,” ungkapnya.
Dalam pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas harus mengikuti persyaratan-persyaratan dan ketentuan yang berlaku.
Serta dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar harus mematuhi protokol kesehatan Covid-19 yang sangat ketat dan disiplin selama jam pembelajaran dilaksanakan sampai dengan jam pembelajaran selesai.
“Saya berharap kepada para guru untuk dapat mengawasi para murid pada waktu jam belajar disekolah dengan sangat ketat dan disiplin mematuhi protokol kesehatan,” ujarnya.