ZONAUTARA.COM — Pernahkah merasa bahwa anda butuh untuk meningkatkan kebutuhan orang lain di atas kebutuhan anda sendiri? Mungkin hal ini terdengar biasa saja, namun jika berlebihan, bisa jadi anda terjebak dalam hubungan kodependen.
Mengutip dari psychcentral, Vicki Botnick, terapis pernikahan dan keluarga, mengatakan bahwa kodependensi mengacu pada hubungan di mana satu orang kehilangan kemandirian dan ia percaya bahwa ia perlu untuk merawat orang lain atau pasangannya.
Seseorang yang kodependen akan berfokus untuk memberi dukungan pada orang lain, dan membuat orang lain akan selalu menggantungkan diri padanya. Kemudian, seiring berjalannya waktu, akan sangat sulit untuk memahami dirinya sendiri.
Langkah pertama untuk menghindari kodependen ini adalah dengan mengenali ciri-cirinya.
Bagaimana tanda-tanda bahwa anda telah terjebak dalam hubungan kodependen? Simak uraiannya di bawah ini.
1. Anda butuh persetujuan orang lain tentang apapun
Apa yang anda lakukan harus meminta persetujuan orang lain meski hal tersebut tak ada hubungannya dengannya. Harusnya, andalah yang memiliki kuasa dan menyetujui lahirnya keputusan dari anda.
2. Nilai anda bergantung pada apa yang orang lain pikirkan
Nilai anda dan harga diri anda sejatinya berasal dari diri anda sendiri, bukan dari pemikiran orang lain. Seorang kodependen menggantungkan pandangan ini pada orang lain.
3. Bekerja melebihi kapasitas anda demi mendapat pujian atau meringankan beban orang lain
Anda pasti memiliki kapasitas dan beban kerja sendiri. Namun, anda memilih untuk menambah beban kerja secara berlebihan karena orang lain dan bukan karena kebutuhan anda, bahkan hingga melakukan hal yang tak realistis.
4. Mengabaikan keinginan dan kebutuhan anda sendiri
Anda pasti memiliki kebutuhan dan keinginan untuk diri sendiri, tapi anda mengabaikannya karena hal itu tidak dibutuhkan oleh orang lain atau pasangan anda.
5. Mengabaikan kebahagiaan anda sendiri
Penting untuk membahagiakan diri sendiri, namun anda mengabaikan hal itu dan mementingkan orang lain di atas segalanya secara berlebihan.
6. Kekhawatiran berlebihan pada perilaku orang lain
Waspada jika anda khawatir secara berlebihan pada orang yang anda cintai. Sampai pada hal-hal yang seharusnya tidak perlu dikhawatirkan.
7. Mengatur keputusan orang lain
Karena anda merasa anda perlu melakukan sesuatu untuk orang lain, sampai-sampai anda berusaha mengatur hidup dan keputusannya.
8. Suasana hati bergantung pada orang lain, bukan diri sendiri
Ketika orang lain sedih anda akan sedih, begitu seterusnya. Tak masalah untuk merasakan hal ini. Namun, menjadi masalah jika anda melakukannya secara berlebihan. Bahkan sampai perasaan anda bergantung pada orang lain.
9. Takut berlebihan akan penolakan
Berusaha memenuhi kebutuhan orang lain karena takut akan penolakan dan diabaikan sampai-sampai melakukannya secara berlebihan.