bar-merah

Banjir di Kenya Hancurkan Kehidupan Warga

Sementara hujan deras terus turun di Kenya, warga harus menghadapi dampak bencana banjir yang telah merusak mata pencaharian mereka. Hujan tiada henti selama beberapa minggu membuat banyak orang tidak dapat menjalankan kegiatan dan usaha mereka yang kini terendam air.

Di Kiambu, Charles Otieno, seorang pemilik bengkel mobil, harus mengarungi genangan air untuk melayani pelanggan supaya dapat tetap menafkahi dua anggota keluarganya. Di dekatnya, Nancy Nafula, ibu tiga anak, bergulat dengan kenyataan pahit menjadi tunawisma akibat banjir itu.

Banjir tidak hanya mengganggu kemampuan warga untuk bekerja, tetapi juga memicu kecemasan akan masa depan mereka.

Banjir di Kenya Hancurkan Kehidupan Warga

Rumah-rumah di tepi sungai di daerah kumuh Mukuru, Nairobi, dihancurkan dengan menggunakan alat berat (buldozer), 8 Mei 2024. Badan keamanan Kenya diperintahkan untuk mengevakuasi semua orang yang tinggal di daerah rawan banjir dan tepi sungai. (SIMON MAINA / AFP)

Pemerintah Kenya minggu lalu memerintahkan warga yang tinggal di dekat sungai, bendungan dan daerah rawan banjir untuk mengungsi di tengah hujan lebat. Sedikitnya 328 orang tewas dalam beberapa pekan terakhir ini akibat banjir dahsyat itu.

Kementerian Dalam Negeri Kenya mengatakan lebih dari 200 ribu orang terdampak dan lebih dari 40 ribu keluarga terpaksa mengungsi.

Sementara itu Departemen Meteorologi Kenya memperingatkan bahwa hujan akan berlanjut hingga akhir Mei. [em/uh]

Selengkapnya baca di VOA



Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat




Artikel ini terbit atas kerjasama afiliasi Zonautara.com dengan Voice of America (VOA) Indonesia
TAGGED:
Share This Article
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com