ZONAUTARA.com — Isu reshuffle Kabinet yang sedang ramai diperbincangkan akan dilaksanakan oleh Presiden Joko WIdodo dalam waktu dekat, diakui oleh Partai Nasdem belum sampai ke pihak mereka.
Hal tersebut diungkap oleh Wakil Ketua Umum DPP Partai Nasdem Ahmad Ali kepada wartawan seperti dikutip Suara.com, Sabtu (18/9).
Kendati demikian, Ahmad menyampaikan bahwa reshuffle merupakan hak prerogatif Presiden yang boleh dilaksanakan kapan saja oleh Presiden.
“Sampai hari ini sih kami belum mendengarkan isu-isu itu. Kalau berbicara reshuffle itu kan hak prerogatif Presiden, kapan saja apakah besok atau lusa,” kata Ahmad.
Kendati demikian, Ahmad mempertanyakan urgensi dari rencana reshuffle. Menurutnya, jika alasannya lantaran pandemi Covid-19, kini kondisi pandemi di Indonesia sudah mulai membaik.
Ia malah memuji pemerintahan dalam penanganan pandemi.
“Presiden sendiri, kemampuan manajerial presiden mampu mengorkestrasi, melakukan gerak cepat menangani pandemi,” kata dia.
Sebelumnya, Ketua Ketua Umum Relawan Jokowi Mania (Joman) Immanuel Ebenezer, menyampaikan Presiden Joko Widodo akan melakukan perombakan kabinet atau reshuffle pada akhir September ini. Menurutnya, informasi tersebut sudah didengar oleh pihaknya.
“Ya ini kan nggak lama lagi reshuffle nih. Ini kalau nggak akhir bulan ini (September), Oktober,” kata Immanuel saat dihubungi Suara.com, Selasa (7/9/2021).
“Iya ada info kita ini A1 lah kita nggak mungkin sebutin,” sambungnya.
Menurutnya, perombakan kabinet memang diperlukan Jokowi saat ini. Jika tidak, kata dia, Jokowi sebagai kepala negara akan tersandera oleh para menterinya.
“Karena ini kalau tidak reshuffle Presiden akan disandera oleh para brutus-brutus di lingkarannya karena kita lihat beberapa menteri lagi asyik berpesta menikmati kekuasaan. Dan kita sudah ingatkan pesta itu selalu ada akhirnya. Jangan sering berpesta pak menteri,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Immanuel mengatakan, sebagai pendukung Jokowi, pihaknya melakukan pemantauan 24 jam terhadap kinerja para menteri di kabinet.
Sejumlah menteri yang pantas direshuffle menurut Immanuel diantaranya seperti Mensesneg Pratikno, Menteri Perdagangan M Lutfi, hingga Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Nama-nama tersebut dinilai memiliki kinerja yang sangat tidak memuaskan dan jauh di luar ekspektasi Presiden.
“Sangat tidak memuaskan dan di luar ekspetasi Presiden. Walaupun pada akhirnya soal reshuffle itu hak prerogatif Presiden,” pungkasnya.