ZONAUTARA.COM- Meski di tengah pandemi Covid-19, Mieky Panigoro warga desa Boroko Timur, Kecamatan Kaidipang, Bolaang Mongondow Utara, Sulawesi Utara tetap berinovasi. Menciptakan bisnis baru yang memanfaatkan platform digital.
Sebagai alumni jurusan peternakan di Universitas Negeri Gorontalo (UNG) dirinya menekuni ilmu yang ia dapat saat kuliah. Hal ini dengan memanfaatkan jejaring yang ada.
Memulai bisnis ayam kampung ungkep sejak tiga bulan lalu dirinya memanfatkan platform digital dalam memasarkan jualannya.
“Untuk penjualan saya berfokus berbasis digital, hal ini dilihat dari bagaimana pelaku usaha memanfatkan lapak digital saat pandemi ini,” ujarnya.
Ia mengatakan dengan memanfatkan lapak digital, dirinya sudah membuat lapak di Shoppe. Selain itu memanfaatkaan instagram sehingga usaha ini sudah memiliki akun sendiri dilapak.
Dengan memanfatkan platfon digital, pengiriman sudah sampai di Makassar dan paling jauh mengirim hingga ke Merauke.
“Karena pengirimannya ke Merauke biaya pengirimannya disana cukup mahal,” jelasnya.
Ia menambahkan hal ini juga menjangkau konsumen. Awal mula usaha ini juga melihat potensi yang ada dengan ketersediaan ayam kampung super.
Ayam yang dibeli dari peternak dengan memakai produk pangan darinya.
“Dengan membeli ayam kepada peternak yang memakai produk pangan dari saya. Kami saling membantu,” ujarnya.
Terkait rempah-rempah ia membeli di pasar Boroko yang cukup tersedia. Hal ini juga sangat dekat dengan ruma produksi di Boroko Timur, jalan Nangka nomor 60.
Dengan usaha ini menurutnya bisa merangsang potensi yang ada di Kabupaten Bolmut. Selain hal ini juga bisa dilihat oleh pemerintah terutama bidang peternakan.
Soal harga sama yaitu Rp60 ribu per bungkus. Diluar daerah juga sama, hanya beda dari biaya pengiriman tergantung daerah mana.
Ia mengatakan dirinya menggunakan jasa pengiriman lion parcel.
“Waktu pengiriman ke Merauke satu kg dengan biaya Rp95 ribu,” ungkapnya. (Ronny)