ZONAUTARA.com – Belajar hal baru memang tak pernah mengenal usia. Namun, pasti kita sering kali merasa mengapa sangat sulit untuk belajar bahasa baru ketika kita makin tua? Ternyata, sains telah menjelaskannya.
Anak-anak tampaknya lebih mudah untuk mempelajari bahasa baru. Namun sulit jika orang tua melakukannya. Hal ini dipengaruhi oleh dua sistem memori utama yang memengaruhi cara kita mempelajari berbagai hal, yaitu sistem memori deklaratif dan sistem memori prosedural.
Memori deklaratif seringkali disebut dengan memori eksplisit. Ia terdiri dari peristiwa yang dapat diingat secara sadar. Memori deklaratif terdiri dari memori episodik dan memori semantik.
Penggunaan memori deklaratif ini misalnya ketika kita mengingat nama guru yang baik atau hewan peliharaan favorit sejak kecil. Ingatan ini didasarkan pada peristiwa yang pernah terjadi dan memberi sejarah unik bagi diri kita.
Ingatan semantic biasanya berasal dari mengingat pengetahuan umum. Misalnya mengingat cara menggunakan oven, dan lain-lain.
Sedangkan, memori prosedural adalah memori jangka panjang yang bertanggung jawab atas bagaimana kita belajar melakukan suatu prosedur (keterampilan motorik). Seperti memainkan alat musik dan mengendarai sepeda.
Memori deklaratif membutuhkan waktu lebih lama untuk terbentuk. Untuk mempelajari bahasa, maka memori procedural yang terlibat.
Lalu mengapa anak-anak lebih mudah belajar bahasa baru? Anak kecil dapat mengakses sistem memori prosedural mereka tanpa gangguan sistem memori deklaratif, yang membuat belajar bahasa terjadi lebih cepat.
Studi berjudul When It Hurts (and Helps) to Try: The Role of Effort in Language Learning mengungkapkan bahwa berkonsentrasi dan berusaha belajar membantu orang dewasa menguasai kosakata dasar dalam bahasa asing, tetapi pada akhirnya menghambat kemampuan mereka untuk mempelajari tata bahasa baru.
Bagaimana solusinya?
Namun, tak perlu khawatir. Studi juga menemukan cara mudah dan efektif untuk orang dewasa belajar bahasa, yaitu dengan menambahkan aktivitas santai ke sesi pembelajaran. Anda bisa belajar bahasa dengan menggambar atau mewarnai agar dapat fokus dan relaksasi lebih intens.
Mewarnai telah terbukti menenangkan amigdala. Salah satu bagian otak yang berhubungan dengan respons rasa takut atau stres. Warna juga telah terbukti merangsang bagian otak yang bertanggung jawab atas kreativitas dan logika.