ZONAUTARA.COM- Satgas Penanganan Covid-19 terus mencermati perkembangan kasus Covid-19 menjelang periode libur Natal dan Tahun Baru 2022 (Nataru). Terlebih saat aktivitas sosial-ekonomi mulai berjalan kembali. Satgas mengidentifikasi terdapat tren peningkatan kasus terutama pada 9 provinsi di Indonesia.
“Perlu memantau secara rutin perkembangan Covid-19 di Indonesia dan mengidentifikasi jika mulai muncul tren kenaikan kasus. Penting mengedepankan prinsip kehati-hatian dan antisipasi,” ujar juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito dalam Keterangan Pers Perkembangan Penanganan di Graha BNPB, Kamis 4 November 2021 yang juga disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Hasil pemantauan per 31 Oktober 2021 pada 9 provinsi tersebut mengalami kecenderungan peningkatan rata-rata jumlah kasus positif Covid-19. Kesembilannya yaitu Lampung, Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, Bali, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara dan Papua.
Peningkatan terlihat pada 7 hari terakhir dibandingkan dengan 7 hari sebelumnya, atau sering disebut sebagai seven day moving average. Meskipun peningkatan rata-rata terlihat masih rendah, namun pergerakan ini terus dipantau untuk dilakukan mitigasi terhadap potensi kenaikan kasus di masa libur panjang.
Lebih rincinya perkembangan per provinsi, penambahan kasus positif mingguan terbanyak di Jawa Barat dengan 741 kasus baru, dengan kasus aktif 1.424 kasus. Sedangkan persentase kesembuhan terendah Lampung yaitu 90,63%. Pada penambahan kematian tertinggi adalah di provinsi Jawa Timur dengan 39 orang.
Sementara bed occupancy rate (BOR) tertinggi di Papua yaitu 11,41%. Untuk cakupan vaksinasi dosis lengkap terendah di Maluku Utara yaitu 17,5%. Pada jumlah kabupaten/kota dengan kenaikan terbanyak di provinsi Jawa Barat yaitu 8 kabupaten/kota naik dari total 38 kabupaten/kota.
Selain itu, penting mengacu angka nasional sebagai target penanganan COVID-19 di daerah. Angka nasional sebesar 0,29%. Mengacu angka itu, masih ada provinsi dengan angka yang lebih. Diantaranya, Lampung 1,68%, Sulawesi Utara 1,27%, Sulawesi Tenggara 0,35%, Maluku Utara 0,47% dan Papua 5,03%.
Lalu, untuk angka kesembuhan nasional saat ini berada pada 96,33%. Masih ada provinsi yang dibawah angka nasional yaitu Lampung 90,63%, Jawa Timur 92,44%, Sulawesi Utara 95,73% dan Papua 93,35%.
Selanjutnya, persentase kematian nasional sebesar 3,38%. Provinsi dengan persentase lebih tinggi dari angka nasional adalah Lampung yaitu 7,69%, Jawa Timur 7,44% dan Bali 3,54%.
Sedangkan BOR nasional sebesar 3,62%. Provinsi dengan BOR yang lebih tinggi dari angka nasional adalah Bali 5,41%, Sulawesi Utara 5,9%, Maluku Utara 6,77% dan Papua 11,41%.
Terakhir capaian vaksinasi dosis lengkap nasional adalah 35,51%. Masih tedapat provinsi dengan cakupan vaksinasi dosis lengkap dibawah angka nasional. Diantaranya, Lampung 20,76%, Sulawesi Utara 28,81%, Sulawesi Tenggara 20,31%, Maluku Utara 17,5% dan Papua 17,56%.
Dengan melihat perkembangan tersebut, Wiku meminta seluruh Gubernur serta walikota dan bupati agar tidak lengah. Meskipun saat ini  kondisi nasional terkendali. Pemerintah daerah diminta membaca data dan memahami situasi wilayahnya masing-masing secara konsisten dan tidak hanya saat terjadi lonjakan, namun juga saat kasus melandai.
Dengan membaca data maka perubahan sekecil apapun dapat terdeteksi dan persiapannya dapat dilakukan dengan baik sebelum kasus kembali meningkat. Pemerintah daerah harus mengupayakan untuk menekan penularan hingga tidak ada sama sekali.
“Juga perlu fokus pada kasus aktif. Baik di rumah sakit maupun isolasi mandiri agar seluruhnya dapat sembuh dan tidak ada yang meninggal,” jelasnya. (Ronny)