ZONAUTARA.com – Sadar atau tidak, gosip sudah menjadi bagian dari hidup kiat sehari-hari. Beberapa orang menganggap bahwa gosip dapat mengeratkan hubungan sosial, namun beberapa orang juga menganggap bahwa bergosip merupakan sesuatu yang menjijikkan dan perlu untuk dilarang.
Dalam bentuknya yang paling mentah dan sederhana, gosip adalah strategi yang digunakan oleh individu untuk memajukan reputasi dan kepentingan mereka sendiri dengan mengorbankan orang lain.
Pernyataan tersebut didukung oleh sebuah penelitian yang dilakukan oleh Frank T. McAndrew dengan judul Who Do We Tell and Whom Do We Tell On? Gossip as a Strategy for Status Enhancement. Penelitian tersebut mengkonfirmasi bahwa gosip dapat digunakan dengan cara yang kejam untuk tujuan egois.
Meski begitu, tak bisa dipungkiri fakta bahwa gosip adalah bagian penting dari hidupnya interaksi sosial satu sama lainnya. Sehingga, gosip sebenarnya dapat dianggap bukan hanya sebagai cacat karakter, tetapi sebagai keterampilan sosial yang sangat berkembang. Mereka yang tidak dapat melakukannya dengan baik sering kali mengalami kesulitan mempertahankan hubungan sosial.
Makhluk sosial terprogram untuk bergosip
Frank T. McAndrew menuliskan bahwa psikolog evolusioner percaya bahwa keasyikan kita dengan kehidupan orang lain adalah produk sampingan dari otak prasejarah.
Menurut para ilmuwan, karena nenek moyang prasejarah kita hidup dalam kelompok yang relatif kecil, mereka mengenal satu sama lain secara dekat. Untuk menangkis musuh dan bertahan hidup di lingkungan alam mereka yang keras, nenek moyang kita perlu bekerja sama dengan anggota kelompok. Tetapi mereka juga menyadari bahwa anggota dalam kelompok yang sama ini adalah pesaing utama mereka untuk pasangan dan sumber daya yang terbatas.
Hidup dalam kondisi seperti itu, nenek moyang kita menghadapi sejumlah masalah sosial adaptif: siapa yang andal dan dapat dipercaya? Siapa penipu? Siapa yang akan menjadi pasangan terbaik? Dan berbagai macam masalah sosial lainnya.
Dalam lingkungan seperti ini, minat yang kuat seseorang dalam urusan pribadi orang lain pasti akan berguna dalam melakukan seleksi alam. Orang-orang yang paling baik dalam memanfaatkan kecerdasan sosial mereka untuk menafsirkan, memprediksi, dan mempengaruhi perilaku orang lain dapat lebih sukses daripada mereka yang tidak memiliki keterampilan tersebut.
Saat ini, penggosip yang baik adalah anggota kelompok sosial yang berpengaruh dan populer.
Berbagi rahasia adalah salah satu cara untuk membangun ikatan dengan orang lain. Dan berbagi gosip dengan orang lain adalah tanda kepercayaan yang mendalam.
Oleh karena itu, Frank T. McAndrew percaya bahwa seseorang yang ahli dalam bergosip akan memiliki hubungan yang baik dan  jaringan orang yang luas. Pada saat yang sama, mereka akan mengetahui secara diam-diam tentang apa yang terjadi di seluruh kelompok.
Bergosip di tempat kerja
Studi lain dengan judul The co-evolution of gossip and friendship in workplace social networks menyebutkan bahwa bergosip dengan rekan kerja (dalam hal ini tidak berbahaya), dapat membangun kekompakan kelompok.
Gosip juga membantu mensosialisasikan pendatang baru ke dalam kelompok dengan menyelesaikan ambiguitas tentang norma dan nilai kelompok. Dengan kata lain, mendengarkan penilaian yang dibuat orang tentang perilaku orang lain membantu pemula mengetahui apa yang dapat diterima dan apa yang tidak.
Bagaimana cara bergosip yang baik?
Frank T. McAndrew memiliki tips agar anda bisa bergosip yang baik. Ia menyarankan bahwa anda perlu berbagi informasi penting dengan orang lain dengan cara yang tidak akan dianggap mementingkan diri sendiri. Dan hal ini berkaitan dengan kepekaan seseorang dalam mengetahui kapan waktu yang tepat untuk berbicara, dan kapan sebaiknya tidak mengatakan apa-apa.