ZONAUTARA.com– Dampak pandemi telah memberikan titik balik bagi banyak orang. Dengan pergeseran luas dari pekerjaan kantor ke pekerjaan rumahan, batas antara kehidupan pribadi dan profesional orang-orang menjadi lebih kabur dari sebelumnya. Hal ini membuat banyak orang mempertimbangkan kembali pekerjaan mereka.
Karyawan yang bekerja tak semata-mata karena gaji dan tunjangan, namun nilai-nilai pribadi dalam pekerjaannya, akan tetap bertahan di perusahaan.
Mengutip dari World Economic Forum, Edelman Trust Barometer telah melakukan survey dengan mempertimbangkan dampak pandemi terhadap motivasi karyawan di tujuh pasar global, di antaranya Brasil, China, Jerman, India, Jepang, Inggris, dan AS.
Pentingnya kesamaan nilai antara karyawan dan perusahaan
Meskipun kecemasan tentang kehilangan pekerjaan tetap tinggi pada 78%, namun satu dari lima pekerja yang disurvei telah meninggalkan pekerjaan mereka sebelumnya. Sebagian orang berniat untuk mencari perusahaan lain, sementara yang lain bertujuan untuk mendirikan bisnis mereka sendiri atau pensiun.
Enam dari 10 responden pindah pekerjaan karena mencari hal yang lebih dalam hal nilai perusahaan dan nilai pribadi. Tak hanya itu, pilihan gaya hidup adalah motivator utama seseorang pindah pekerjaan, termasuk keseimbangan kehidupan kerja yang lebih baik, menghindari kelelahan, dan tidak ingin kembali bekerja di kantor (Work from Office).
Kurang dari sepertiga menyebutkan kompensasi yang lebih baik atau kemajuan karir sebagai motif untuk berhenti, menjadikan alasan tersebut paling kecil kemungkinannya untuk pergi.
Memilih perusahaan baru atau tetap dengan perusahaan yang sudah ada didasarkan pada kepercayaan dan keselarasan dalam nilai. Tren ini konsisten di tujuh pasar yang disurvei oleh Edelman, dan khususnya kuat di India dan Cina dan di antara pekerja muda dan paruh baya.
Di samping keyakinan dan nilai, ada juga penekanan kuat pada pemberdayaan pribadi, seperti kemampuan untuk memberikan masukan ke dalam bisnis.
Maksimalkan karyawan yang memiliki kesamaan nilai dengan perusahaan
Atasan perlu melihat fenomena ini dan sebaiknya menjaga pekerja yang memiliki nilai yang sama dengan perusahaan agar tetap berada di sisinya.
Laporan Edelman menemukan bahwa mereka sangat setia, bertahan dengan organisasi selama bertahun-tahun, dan mereka juga merekomendasikannya kepada calon karyawan baru.
Terlebih lagi, studi tahun 2021 dari University of Malta menemukan hubungan yang sangat signifikan antara motivasi karyawan dan perusahaan.
Tak bisa dipungkiri bahwa karyawan yang bekerja di perusahaan karena dorongan nilai dari dalam dirinya dapat membuat perusahaan lebih produktif dan dapat mencapai target-targetnya.