ZONAUTARA.com – Bursa calon presiden (capres) untuk bertarung di 2024 mulai mencuat. Selain nama-nama yang memang berambisi untuk mencalonkan diri, beberapa nama kejutan mencuat melalui hasil survei elektabilitas yang dirilis Litbang Kompas.
Survei Elektabilitas Capres 2024 yang digelar Litbang Kompas selang 17 hingga 30 Januari 2022 salah satunya memunculkan nama Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
Nama Andika Perkasa bahkan di atas nama seperti Erick hohir dan Puan Maharani. Survei Litbang Kompas tersebut melibatkan 1.200 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi.
Metode survei diantaranya dilakukan melalui wawancara tatap muka. Dengan metode tersebut, tingkat kepercayaan surevi mencapai 95 persen dengan margin of error plus minus 2,8 persen.
Hasil survei elektabilitas
Dari hasil survei elektabilitas capres 2024 yang dilakukan Litbang Kompas tersebut, nama Prabowo Subianto berada di posisi teratas dengan elektabilitas 26,5 persen.
Sesudah Prabowo ada Ganjar Pranowo dengan elektabilitas 20,5 persen, lantas diikuti Anies Baswedan 14,2 persen. Beberapa nama lainnya elektabilitasnya di bawah 10 persen.
Nama-nama lainnya adalah:
– Sandiaga Uno 4,9%
– Agus Harimurti Yudhoyono 3,7%
– Basuki Tjahaja Purnama 2,9%
– Ridwan Kamil 2,6%
– Tri Rismaharini 2,6%
– Andika Perkasa 2%
– Gatot Nurmantyo 1,4%
– Erick Thohir 1,1%
– Mahfud Md 1,1%
– Puan Maharani 0,6%
– Lainnya 4,1%
Siapa dukung Jenderal Andika Perkasa?
Mencuatnya nama Jenderal Andika Perkasa dalam survei elektabilitas ini setidkanya memunculkan dinamika bakal calon presiden 2024.
Meski elektabilitas Jenderal Andika Perkasa hanya 2 persen, tetapi elektablitasnya berada di atas eks Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmayanto, Menteri BUMN Erick Thohir dan Ketua DPR Puan Maharani.
Menanggapi munculnya nama Andika Perkasa, Ketua DPP PAN Saleh Daulay menyebut bahwa pihaknya tidak mungkin memulai untuk menggaungkan nama Andika Perkasa.
“Adapun soal Pak Andika, saya kira bukan PAN yang akan berdiri di depan untuk menggaungkan nama beliau, tetapi tentu pihak-pihak lain kalau misalnya Pak Andika punya barisan atau punya orang-orang yang memang menginginkan beliau, tentu itu yang harus ditanya soal kemungkinan yang akan terjadi,” kata Saleh dikutip dari detik.com, Rabu (23/2/2022).
Saleh menyebut pihaknya tidak ingin memulai membunyikan nama Andika sebagai salah satu calon pada 2024. Dia berpendapat mungkin Andika juga belum tentu ingin terjun ke dunia politik.
“Kita tak mau juga nanti ada satu partai tertentu katakan oke kami dukung Andika tapi Andika tidak mau, kan seringnya begitu, jangan-jangan beliau tak mau masuk politik, kan sekarang militer,” ucap Saleh.
Selain itu, menurutnya, kondisi Andika yang saat ini sebagai tentara aktif menyulitkan partai untuk menggaungkan namanya di kontestasi politik. Dia berpandangan pakar politiklah yang bisa melihat kemungkinan tersebut.
“Kalau Pak Andika tentara aktif, kan beliau nggak boleh juga masuk ke ranah politik dulu sementara ini. Tentu para pengamatlah yang bisa berbicara terkait kehadiran nama Andika di jajaran survei yang sudah dilakukan itu,” ujarnya.
Meski begitu, Saleh menegaskan pihaknya juga tetap siap berkolaborasi dengan pihak mana pun terkait calon yang akan diusung pada 2024. Dia menegaskan sejauh ini memang sudah ada nama-nama yang beredar namun belum ada keputusan dari internal PAN.
“PAN insyaallah kami siap kolaborasi dengan seluruh anak bangsa, kader bangsa terbaik. Nama-nama tentu sudah beredar kami belum putuskan satu dua nama itu. Yang jelas, kami di internal sedang siapkan pemenangan dalam rangka pileg yang akan datang,” tuturnya.