ZONAUTARA.com – Sekelompok peretas atau hacker, dengan Anonymous menyatakan perang terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin, setelah negara itu terus menyerang Ukraina.
Kelompok hacker Anonymous tersebut melakukan peretasan terhadap database Kementerian Pertahanan Rusia. Tidak hanya itu, kelompok hakcer ini juga mencoba meretas jaringan stasiun TV Pemerintah Rusia.
Peretasan dilakukan untuk menyampaikan konten pro-Ukraina, dan juga mengumumkan perang secara terbuka terhadap Putin.
Para hacker tersebut juga mengklaim telah membajak kapal pesiar milik Putin.
Usai pengumuman aksi tersebut, akses Russia Today sempat sulit dibuka akibat serangan DDoS. Akses sulit juga sempat dialami situs resmi Kremlin dan Kementerian Pertahanan Rusia.
Melalui rekaman video yang dikirimkan kepada Putin, mereka mengingatkan bahwa warga Rusia menentang perang, dan sanksi yang diberikan negara-negara barat akan dirasakan oleh warga Rusia sendiri.
“Jika Anda terus mengambil jalan ini, Anda akan kehilangan dukungan dari rakyat Rusia, negara lain di seluruh dunia juga akan menolak bekerja saja dengan Anda, dan Anda akan menghadapi serangan siber yang belum pernah terjadi sebelumnya dari seluruh dunia,” ujar sosok bertopeng di dalam video tersebut, sebagaimana dikutip dari CNN Indonesia, Senin (28/2/2022).
“Anggota Anonymous telah mendeklarasikan perang siber melawan rezim Anda yang agresif, dengan situs-situs pemerintah dijatuhkan dalam beberapa hari terakhir,” lanjut sosok itu.
“Tapi ini hanya permulaan. Anda segera akan merasakan kemarahan hacker-hacker dunia, yang banyak di antaranya berasal dari negara Anda.”
Meski demikian, sulit memastikan apakah serangan ini benar-benar dilakukan oleh Anonymous atau dari pihak lain, demikian menurut Jamie Collier, konsultan di perusahaan keamanan siber AS Mandiant.
“Sulit untuk secara langsung mengaitkan aktivitas ini dengan Anonymous, karena entitas yang ditargetkan kemungkinan akan enggan untuk mempublikasikan data teknis terkait. Namun, Anonymous memiliki rekam jejak dalam melakukan kegiatan semacam ini dan itu sangat sesuai dengan kemampuan mereka,” kata dia, seperti dikutip dari The Guardian.
Di sisi lain, Russia Today secara terbuka menyebut masalah situsnya adalah perbuatan Anonymous, dan mengklaim serangan itu berasal dari Amerika Serikat.
“Setelah pernyataan oleh Anonymous, situs web Russia Today menjadi subjek serangan DDoS besar-besaran dari sekitar 100 juta perangkat, sebagian besar berbasis di AS,” demikian pernyataan Russia Today.